MALANGVOICE – Okupansi hotel selama libur lebaran Idulfitri 1443 Hijriah mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Bahkan peningkatan okupansi hotel kali ini disebut-sebut menjadi paling tinggi selama pandemi melanda sejak tahun 2020 lalu.
“Selama pandemi, okupansi hotel saat libur lebaran kali ini paling tinggi,” ujar Agoes Basoeki selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Ahad (8/5).
Ia menyampaikan, peningkatan okupansi hotel saat libur lebaran kali ini mencapai 90 persen dan puncak okupansi berada pada 5 Mei 2022 lalu.
“Pada 6-7 Mei 2022 sudah mulai mengalami penurunan karena wisatawan dan pemudik sudah mulai kembali ke tempat masing-masing,” kata dia.
Peningkatan okupansi hotel ini terjadi karena kebijakan pemerintah membolehkan mudik saat lebaran 2022.
“Dilihat tamu hotel kebanyakan Jakarta, Surabaya juga banyak. Memang yang menginap itu campur ada pemudik dan wisatawan,” tutur Agoes.
Selain itu, tidak adanya pembatasan mobilitas masyarakat saat libur lebaran juga mempengaruhi peningkatan okupansi tersebut.
“Sebenarnya kuncinya itu sinergi. Perhotelan itu tidak bisa berjalan sendiri karena, perhotelan tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah, jadi harus sinergi,” terangnya.(end)