Ini Dia, Pesona 3 Candi di Pulau Jawa dan Jogja

Bagi Anda pecinta sejarah atau penyuka benda-benda purbakala, jika memiliki kesempatan untuk berwisata, umumnya tak jauh dari pilihan destinasi wisata ke tempat-tempat bersejarah. Pilihan lokasi tersebut memang menyajikan cerita mengesankan, tentang perjuangan, benda peninggalan, juga peradaban manusia di masa lalu yang cukup seru untuk ditelusuri. Namun sayangnya, saat ini kaum muda jarang yang memiliki ketertarikan destinasi wisata satu ini.

Dengan mengunjungi tempat bersejarah, Anda dapat mengambil banyak informasi untuk menambah wawasan. Seringkali akan disajikan bagaimana gambaran kondisi masa lalu, kesejahteraan masyarakat pada masa-masa tertentu, juga mengenai sisi religius masyarakatnya hingga mampu membangun bangunan megah sebagai maha karya pada zamannya.

Di Indonesia sendiri, ada banyak bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri. Beberapa diantaranya berbentuk candi yang material utamanya berasal dari bebatuan kokoh, sehingga membuat situs-situs tersebut bertahan sepanjang masa.

ini-dia-pesona-3-candi-di-pulau-jawa-dan-jogja3

Umumnya Candi dibangun untuk kepentingan keagamaan seperti upacara, pemujaan, atau memuliakan raja-raja. Namun ada juga candi yang dibangun untuk kepentingan kerajaan seperti istana, tempat peristirahatan, pemandian, atau gapura. Sementara candi-candi yang ada di Indonesia tersebar di berbagai wilayah daerah, seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Namun mayoritas berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kisah-kisah yang diperoleh masyarakat saat ini tentang sebuah candi mayoritas didapat dari ukiran, relier-relief, prasati atau patung peninggalan masa lalu. Sedangkan arsip-arsip yang menjelaskan tentang asal mula candi tidak dapat ditemukan.

Candi dibangun sekitar abad ke 8 – 10 Masehi, tepatnya pada masa kerajaan Mataram Kuno. Kehidupan masyarakat pada masa tersebut mencapai tahap yang makmur dan sejahtera. Salah satu bukti kondisi kemakmurannya terlihat pada banyaknya bangunan megah yang didirikan pada masa tersebut.

Lokasi candi banyak terpusat di Jawa Tengah sehingga akan memudahkan Anda jika ingin memulai kunjungan dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Pulau Jawa. Anda dapat menggunakan rute perjalanan menuju Kota Yojakarta atau Kota Solo. Hampir semua maskapai besar yang ada di Indonesia memilki rute penerbangan menuju dua kota tersebut, salah satunya pesawat Batik Air. Anda dapat membeli tiket Batik Air online di website online travel agent yang tersedia.

ini-dia-pesona-3-candi-di-pulau-jawa-dan-jogja2

Selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang memang sudah sangat terkenal, ada banyak candi lain yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Beberapa di antaranya:
1. Candi Banyunibo
Lokasinya berada di Desa Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Ukuran candi ini memang cukup kecil, dengan lebar 11 m, panjang 15 m, berada di atas batuan andesit dengan tinggi 2,5 m. Saat pertama kali ditemukan, Candi ini hanya berupa reruntuhan dengan bangunan utama berada di tengah dan terdapat 3 candi perwara yang bentuknya seperti stupa di sekelilingnya.

Di bagian belakang candi terdapat sebuah lubang menyerupai sumur. Relief-relief candi berupa sulur dan dedaunan yang menjulur dari wadah seperti tempayan menceritakan kisah masa lalu penuh makna. Atap candi berbentuk seperti kubah dengan stupa di bagian atasnya yang menjadi ssalah satu ciri bangunan candi peninggalan Budha.

2. Candi Kalasan
Lokasinya berada di desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Sekitar 16 km dari kota Jogjakarta. Tidak jauh dari Candi Kalasan, terdapat Candi Sari yang bangunananya hampir sama.

Bangunan Candi Kalasan berada di wilayah dengan ketinggian 20 m di atas permukaan tanah, hingga tinggi keseluruhan bangunan candi ini mencapai sekitar 34 m. Relief yang berada di prasasti Kalasan tertera bahwa Maharaja Tejapurnama Panangkaran membangun candi tersebut untuk pemujaan pada Dewi Tara, bersamaan dengan biara untuk pendeta Budha.

Bangunan Candi Kalasan seluruhnya berbentuk 4 persegi panjang, dengan 4 pintu di setiap sisinya. Namun hanya pintu bagian timur dan barat yang memiliki tangga. Meski demikian, pintu yang dapat dimasuki menuju ruang utama hanya pintu bagian timur saja.

Di setiap bagian dinding Candi Kalasan hampir semuanya berhiaskan relief-relief dengan beragam motif. Seperti halnya di bagian atas semua pintu, terdapat relief berbentuk Kala, sementara di bawahnya terdapat relief Kalamakara dengan pahatan seorang wanita yang memegang bunga teratai. Selain itu, pada bagian atas candi dihiasai 52 stupa dengan tinggi sekitar 4 m.

Sementara di dalam ruang utama candi, ada susunan batu menyerupai altar pemujaan.

3. Candi Ratu Baka atau Ratu Boko
Lokasi Candi Ratu Baka ini berada di atas sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 195,97 di atas permukaan laut. Terletak di dua wilayah, yakni Desa Sambirejo dan Desa Dawung. Candi Ratu Baka sebenarnya merupakan sisa-sisa reruntuhan dari Istana Ratu Baka yang dibangun sekitar abad 8 Masehi.

Untuk menuju lokasinya, Anda bisa melalui jalur area parkir, berjalan menanjak sedikit menuju area Candi Ratu Baka. Jarak wilayahnya sekitar 19 km dari Jogjakarta, tidak jauh dari komplek Candi Prambanan. Lokasinya yang cukup luas dan berada di ketinggian memiliki pemandangan yang menarik untuk dinikmati.

ini-dia-pesona-3-candi-di-pulau-jawa-dan-jogja4

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait