MALANGVOICE – Kota Malang memiliki jumlah peserta BPJS Kesehatan terbanyak dibanding Kabupaten Malang dan Kota Batu. Hal itu ditunjukkan dari jumlah Jamkesda terintegrasi JKN-KIS Kota Malang sebanyak 26.581 jiwa. Sementara di Kabupaten Malang 2.451 jiwa dan Kota Batu 968 jiwa.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Hendry Wahjuni, mengatakan kendala yang terjadi di Kabupaten Malang lebih pada anggaran dan kondisi demografis. Pihak BPJS sudah koordinasi dengan dinas terkait agar capaian peserta BPJS di Kabupaten Malang terpenuhi.
Sementara Kota Batu, lanjut dia, Pemkot Batu pada 2017 ini memang menganggarkan untuk 1000 jiwa saja. Meskipun program ini sudah berlangsung lama, namun Pemkot Batu baru menandatangani pakta integrasi pada Juli 2017.
Namun, pencapaian kinerja program JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Cabang Malang secara keseluruhan mengalami peningkatan. Sampai 30 Juni 2017, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Malang mencapai 1.834.972 jiwa pada semester satu.
“Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 1.780.741 jiwa,” sebut Hendry.
Dia menambahkan, fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Malang terus meningkat. Saat ini kantor cabang Malang telah bermitra dengan 203 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdiri dari 61 puskesmas, 58 dokter praktik perorangan, 27 dokter praktik gigi, dan 43 klinik pratama.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen untuk menyukseskan program JKN-KIS. Kerjasama ini terus ditingkatkan untuk mencapai terwujudnya Universal Health Coverage atau cakupan semesta di tahun 2019,” tukasnya.(Ak/Der)