Perusahaan Asal Jakarta Melirik Peluang Proyek Kereta Gantung di Kota Batu

Komisaris PT Janaka Indonesia Grup Rino Lande (kanan) tertarik berinvestasi 50-60 persen pada proyek pembangunan kereta gantung di Kota Batu. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Kehadiran kereta gantung menciptakan ikon baru yang semakin melengkapi kepariwisataan Kota Batu. Hal ini diyakini memiliki prospek yang cemerlang untuk investasi bisnis karena setiap tahunnya jutaan wisatawan datang berkunjung.

Dasar itulah membuat PT Janaka Indonesia Grup tertarik menginvestasikan dananya pada proyek pembangunan kereta gantung. Perusahaan asal Jakarta itu melihat akan ada lompatan besar terhadap pertumbuhan ekonomi ketika kereta gantung terealisasi.

Komisaris PT Janaka Indonesia Grup, Rino Lande melihat banyak sekali keuntungan yang didapat dengan adanya kereta gantung. Pariwisata Kota Batu akan meningkat signifikan sehingga berdampak pada eskalasi pertumbuhan ekonomi. Tentunya pula membawa efek terhadap peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat.

“Sehingga kami ingin menginvestasikan 50-60 persen dari nilai proyek kereta gantung,” kata Rino.

Biaya pembangunan kereta gantung sepanjang 1 kilometer diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 300-Rp 400 miliar. Peletakan batu pertama dijadwalkan pada 8 Agustus nanti. Rest Area Jalibar di Desa Oro-oro Ombo dipilih sebagai lokasi stasiun utama. Dari situ, kereta gantung akan melintas melewati kawasan Perhutani menuju wana wisata Coban Rais.

“Harapan kami objek wisata ini bisa menyerupai Swiss. Karena wilayah Kota Batu dikelilingi pegunungan,” tutur dia.

Ia menambahkan, investasi 50-60 persen pada proyek kereta gantung bukan tanpa pertimbangan. Berdasarkan data statistik tingkat kunjungan ke Kota Batu bisa mencapai 5 juta wisatawan per tahun.

“Ada potensi besar dari proyek kereta gantung sebagai daya tarik wisata Indonesia. Rata-rata uang yang dibelanjakan tiap wisatawan di Kota Batu minimal Rp 500 ribu,” ujar Rino.(der)