Perumda Tirta Kanjuruhan Jawab Sorotan Dewan tentang Penyertaan Modal

Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi (Kiri) saat bersama Ketua PWI Malang Raya Cahyono. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Perumda Tirta Kanjuruhan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menanggapi sorotan Dewan tentang penyertaan Modal dan Kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pasalnya, anggaran penyertaan modal tersebut menutupi biaya-biaya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), untuk realisasi pemasangan SR baru di wilayah Malang Selatan.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi mengatakan, dipilihnya wilayah Malang Selatan tersebut karena ketika musim kemarau selalu kekeringan.

“SPAM ini kami bangun dengan menggunakan uang dari APBD sebagai penyertaan modal, atau kita pinjam dulu nanti akan dibayar dari APBN, dari Kemen PUPR yang langsung ditransfer ke rekening kas daerah (Kasda),” ucap Syamsul, saat menghadiri rapat kerja PWI Malang Raya, di Mako PWI Malang Raya, Ruko WOW cluster Apple 1-6, Sawojajar, Jumat (17/06).

Menurut Syamsul, dengan menggunakan penyertaan modal 2021, Perumda Tirta Kanjuruhan tengah membangun sistem SPAM dengan enam tandon dari sebuah sumber air di desa Segaran yang berkapasitas 150 liter/ detik yang diproyeksikan untuk kebutuhan air bersih di wilayah Sumbermanjing dan Gedangan.

“Sudah ada 1.500 pelanggan di sana. Saat ini satu tandon sudah selesai tinggal lima tandon lagi yang nanti antara lain akan dibangun di Hardjokuncaran, dan terakhir nanti akan dibangun di Klepu,” jelasnya.

Perencanaan seluruhnya Rp 126 miliar, itu dana dari APBN yang lewat prosedure penyertaan modal tadi, dan yang sudah dilaksanakan masih senilai kurang lebih Rp 25 miliar dimana Rp 5 miliar diantaranya adalah penyertaan modal dari daerah, yakni berupa dana “talangan” agar dari APBN bisa turun.

Sementara itu proyeksi pembangunan sistem SPAM di empat kecamatan, Bantur, Pagak, Donomulyo dan Kalipare kebutuhan dananya Rp 157 miliar.

“Tapi yang ini belum ada realisasi karena belum ada komitmen antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” katanya.

Proposal perencanaan memang sudah dilakukan dan sudah diajukan ke pusat. Biasanya setelah ada tanggapan dari pusat, akan ada tim yang turun ke daerah dan disitulah nanti akan terjadi komitmen mana yang menjadi tanggungjawab daerah dan mana yang oleh pemerintah pusat.

Menurutnya pembangunan tandon di Desa Segaran itu merupakan tahap satu dari seluruh proyek SPAM Malang Selatan.

Untuk tandon di Desa Segaran yang memiliki kapasitas 1.000m3, atau akan didistribusikan ke 1.500 sambungan rumah warga masing-masing di desa Segaran, desa Sumberejo dan desa Sumbernanas.

Air dari tandon ini diambil dari Sungai Kanigoro. Selanjutnya didistribusikan ke warga. Jika semuanya lancar tahun ini sudah dioperasionalkan.

Samsyul menegaskan bahwa proyek SPAM di Malang Selatan ini salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah yang sering mengalami kekurangan air bersih, terutama saat musim kemarau.

“Bukan hanya Malang Selatan saja yang menjadi fokus pembangunan dengan sistem SPAM, Malang Utara pun juga menjadi sasaran Perumda Tirta Kanjuruhan untuk proyek ini yakni di wilayah Singosari, Pakis dan Jabung,” pungkasnya.(der)