Perum Jasa Tirta I Kembangkan Potensi Bisnis Jadi Target Tahun 2024

Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I, Fahmi Hidayat. (istimewa)

MALANGVOICE – Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) I, Fahmi Hidayat menargetkan pengembangan potensi bisnis.

Hal itu dikatakan Fahmi saat merayakan HUT PJT I ke-34 tahun di Kota Malang. Menurutnya, pengembangan perusahaan jadi sasaran utama tahun 2024 ini.

“Peluang pengembangan perusahaan tahun ini menjadi salah satu sasaran yang akan dicapai perusahaan sebagai upaya optimasi aset dan sumber daya yang dimiliki,” kata Fahmi, Selasa (13/2).

Baca Juga: Destinasi Wisata di Kota Batu Luncurkan Promo di Momen Pemilu 2024

Bawaslu Batu Temukan Dugaan Praktik Politik Uang Senilai Rp20 Juta

Ia menjelaskan, pengembangan potensi bisnis bisa dilakukan dengan banyak cara. Di antaranya peluang pengembangan wilayah dan penerapan BJPSDA (Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air) dengan Skema MIP atau Mitra Instansi Pengelola.

Selain itu, Fahmi juga menargetkan pengembangan Sumber Daya Air (SDA) yang dikelola PJT I untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.

Seperti diketahui, jika potensi air di bendungan yang dikelola PJT I telah digunakan untuk PLTA dan ke depan dikembangkan PLTS terapung di permukaan waduk menggunakan panel surya. Salah satunya di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang.

Di sisi lain, pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) juga akan terus dilakukan. Saat ini SPAM telah dibangun dan dioperasikan di Kabupaten Lamongan dan saat ini juga dalam tahap pembangunan di Kota Malang.

Pengembangan hidroinformatika melalui Smart Water Management System secara online dan realtime juga telah dilakukan PJT I. Bahkan terkait kredit karbon melalui kegiatan penanaman pohon juga menjadi investasi perusahaan yang akan terus dilakukan. Sekaligus menjaga ketahanan SDA.

Fahmi juga menyampaikan beragam tantangan kini dihadapi PJT I sebagai salah satu BUMN pengelola SDA di Indonesia.

“Tantangan itu terutama terkait layanan pengelolaan SDA dari mulai ancaman keberlanjutan SDA yang meliputi kuantitas, kualitas, kontinuitas hingga ancaman bencana terkait air yang semakin meningkat frekuensi dan magnitudonya,” katanya.

Menurutnya, tantangan lain yakni keberlanjutan dan kondisi infrastruktur SDA yang menua dan bahkan rusak. Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya perbaikan dan peremajaan infrastruktur guna mengoptimalkan kinerja dan pemanfaatannya untuk pengelolaan SDA di lima wilayah sungai yang dikelola PJT I baik di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

Ia juga menyampaikan pentingnya keberlanjutan finansial baik untuk CAPEX (Capital Expenditure) dan OPEX (Operating Expenditure) juga menjadi tantangan mengemuka yang dihadapi. CAPEX bagi PJT I yakni pengeluaran yang dikeluarkan untuk membeli atau memperbarui sarana dan infrastruktur tetap, khususnya dalam pemeliharaan dan pengelolaan SDA. Sedangkan OPEX berkaitan dengan biaya operasional dari kegiatan bisnis rutin seperti gaji karyawan, listrik.

Fahmi berharap agar PJT I yang kini memasuki usia 34 tahun dapat lebih adaptif dengan perubahan global. “PJT I harus semakin cepat bertransformasi dari segala sisi,” pungkasnya.

Dalam rangkaian peringatan HUT tahun ini, PJT I telah menggelar seremoni perayaan secara sederhana di kantor pusat PJT I di Kota Malang tepat 12 Februari lalu. Dilanjutkan kegiatan family gathering yang akan dilaksanakan Minggu 18 Februari 2024.

Selanjutnya Senin 19 Februari 2024 akan dilaksanakan kegiatan workshop yang akan mengundang para stakeholder dan shareholder terkait Transformasi dalam Pengelolaan SDA. Workshop rencananya akan dihadiri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Selain itu turut mengundang pula Staf Ahli Menteri Bidang Usaha Strategis Kementerian BUMN.

Adapun acara HUT PJT I di Februari ini akan ditutup dengan kegiatan Fun Run. Acara direncanakan akan berlangsung di Bendungan Selorejo, Kabupaten Malang pada 24 Februari 2024 mendatang.(der)