Persiapan Ramadan, Pemkot Malang Komitmen Jaga Ketersediaan Kebutuhan Pokok

Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi, menghadiri Rakor TPID se-Jawa Timur di Surabaya. (Istimewa)
Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi, menghadiri Rakor TPID se-Jawa Timur di Surabaya. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pemkot Malang turut berkomitmen menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Hal tersebut ditegaskan Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi, di sela menghadiri High Level Meeting dan Rakor TPID se-Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/4) di Ballroom Lantai 1 Shangri-La Hotel Surabaya.

Dia menyebut, Pemkot Malang melalui Dinas Perdagangan juga akan terus melakukan operasi pasar. Kegiatan ini digelar secara berkala guna membantu masyarakat Kota Malang dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tersebut.

“Kami akan memperhatikan betul arahan dari Menteri Perdagangan dan Gubernur Jawa Timur, agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhannya serta mencegah terjadinya panic buying jelang hari raya” tegas Wahid.

Dalam ajang ini, baik Menteri Perdagangan maupun Gubernur Jawa Timur menyampaikan sejumlah pesan.
“Sedapat mungkin, kita harus bisa mencegah terjadinya panic buying yang bisa saja terjadi di masyarakat,” seru Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Dia menambahkan, masyarakat harus diberi keyakinan bahwa stok bahan pokok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan saat HKBN mendatang. Pakde Karwo, sapaan akrabnya, juga berpesan agar seluruh anggota TPID yang ada di masing-masing Kabupaten / Kota se Jawa Timur dapat menjaga pasokan kebutuhan bahan pokok sehingga stabilitas harga juga dapat terjaga.

“Terdapat 5 tantangan inflasi di Jatim yaitu; target sasaran inflasi menurun, kenaikan harga minyak dunia, peningkatan permintaan menjelang pilkada, harga pangan global nilai tukar dan adanya potensi la nina,” urainya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI Eggartiasto Lukita mengatakan, seluruh pedagang pasar tradisional harus menjual bahan pokok tidak boleh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Di Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET untuk beras medium seharga Rp. 9.450/kg, sementara untuk beras premium Rp. 12.800/kg. Sedangkan untuk gula pasir HET Rp. 12.500/kg, daging beku Rp. 80.000/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp. 11.000/liter dan minyak goreng curah seharga Rp. 10.500/liter.

“Bila sudah ada stok beras di daerah masing-masing maka BULOG standby, bila ada kekurangan maka BULOG siap untuk menyalurkan. Saat ini ketersediaan beras melimpah jadi tidak ada kekhawatiran kekurangan stok,” katanya.(Coi/Aka)