Persebaran Covid-19 Tak Kunjung Mereda, Dinkes Kota Batu Tambah Shelter

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulamdari saat melakukan pencanangan vaksin (Aan)

MALANGVOICE – Pada tanggal 31 Januari, di Kota Batu sudah ada 1184 orang terkontaminasi covid-19. Data ini setiap hari bertambah dengan rata-rata 5 orang.

Langkah demi langkah dilakukan Pemkot Batu untuk meredam persebaran ini. Namun langkah itu tidak menemukan titik terang.

Kota Batu hanya sempat mencicipi zona kuning selama satu minggu saja pada saat masa PPKM. Namun hingga saat ini Kota Batu tetap berkecimpung di zona oranye.

Dengan terus bertambahnya pasien covid-19 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu telah mengajukan tambahan shelter sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif agar siap jika shelter yang tersedia saat ini tidak cukup.

“Sebenarnya satu shelter saja sudah dirasa cukup. Tapi kami wajib selalu membuat back up,” ujar Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari.

Penambahan shelter ini diharapkan oleh Kartika tidak terpakai, hanya penyediaan sebagai bentuk persiapan saja. Tambahan shelter itu rencananya akan berada di Aram YPPI dan El Hotel Kartika Wijaya.

“Untuk El Hotel telah diinfokan ke pusat. Dan sudah mendapatkan izin. Sehingga tinggal menunggu persetujuan satgas. Disetujui atau tidaknya menjadi shelter,” jelas Kartika.

Lebih lanjut, jika nantinya pengajuan itu benar-benar telah disetujui. Maka tinggal menunggu SK penunjukkan shelter. Sementara itu, mengenai akomodasi, nantinya setiap pasien yang masuk akan dianggarkan Rp 300 ribu per hari. Diwujudkan dengan berbentuk fasilitas tiga kali makan dan dua kali snack.

Untuk diketahui, saat ini Kota Batu telah memiliki satu shelter untuk tempat isolasi pasien Covid-19 di Kota Batu. Yakni di Hotel Mutiara Baru. “Untuk saat ini, di shelter hotel Mutiara Baru terdapat 18 penghuni yang melakukan isolasi. Dari total kamar yang tersedia sebanyak 90 kamar,” tandasnya.(der)