Perokok Pasif Berisiko 22 Persen Terkena Diabetes

Seorang perokok (The Guardian)

MALANGVOICE – Studi baru menyimpulkan bagi perokok pasif berisiko 22 persen lebih tinggi terjangkit diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi. Di Indonesia, 80 persen orang mengidap diabetes tipe itu.

Para peneliti gabungan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Huazhong University of Science & Technology di Tiongkok dan National University di Singapura telah menerbitkan hasil penelitian itu dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology yang melibatkan lebih dari 6 juta partisipan dari 88 studi sebelumnya, dilansir The Guardian.

Mereka menemukan perokok pasif yang menghirup asap dari segala jenis rokok lebih beresiko 22 persen dari orang normal. Sedangkan perokok aktif lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 sebesar 37 persen dan mantan perokok memiliki resiko 14 persen.

Dalam studi itu peneliti juga menyatakan bahwa merokok selain meningkatkan resiko diabetes juga bisa meningkatkan resiko penyakit stroke, penyakit jantung dan kebutaan.

Menanggapi studi itu, Ketua aliansi anti rokok Action on Smoking and Health (ASH) di Inggris, Deborah Arnott, menyarankan bagi perokok untuk mengurangi dan berhenti merokok dengan menggunakan rokok listrik karena bisa membantu kecanduan si perokok berat.