MALANGVOICE – Lokasi kecelakaan kereta api bernomor lokomotif CC 2018353 kontra Suzuki APV Nopol L 1751 FS di Jalan Adi Santoso, Ardirejo, Kepanjen, siang ini, memang tidak berpalang pintu pada perlintasannya.
Akibat kecelakaan yang terjadi Minggu (19/2) siang, ibu dan anak meninggal dunia di lokasi kejadian.
Mereka adalah Anik Setyoningsih (37) dan anak bungsunya, Moch Iqbal Ridho Syahputra (8). Sementara pengemudi mobil naas yang tak lain suami Anik, Sujianto, saat ini dirawat di RSUD Kepanjen, kondisinya kritis.
Menurut keterangan tim evakuasi, Edi Sarwono, perlintasan kereta api memang tidak berpalang. Meski begitu, ada rambu peringatan dan juga tanda waspada di sekitar lokasi kejadian.
“Tidak ada palangnya pada perlintasan itu,” kata dia kepada MVoice saat ditemui di kamar mayat RSSA Malang, Minggu (19/2) sore.
Biasanya, lanjut dia, di perlintasan dekat pasar hewan Ardirejo ini dijaga oleh warga setempat yang kerap memberikan peringatan bagi pengguna jalan.
Apes, hari ini sang penjaga perlintasan yang bukan pegawai PT KAI itu tidak menjaga rel kereta api.
Edi menjelaskan, saat kejadian kereta api yang dimasinisi oleh Hadi Susanto ini sudah membunyikan bel.
“Biasanya, ada yang jaga. Nggak tahu hari ini kok tidak ada orang,” imbuh relawan tim SAR Awangga ini.
Relawan PMI Kabupaten Malang ini menambahkan, jarak pandang pengguna kendaraan bermotor juga terbatas, terutama dari sisi utara. Pasalnya, tertutup dengan bangunan penyembelihan sapi.
“Kereta api ini dari utara ke selatan, sedangkan mobilnya dari barat ke timur,” tandas relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang itu.
Sementara itu, Kepala Stasiun Kepanjen, Suryo Purwoko, membenarkan bahwa lintasan kereta api tersebut tidak berpalang.
“Tidak ada palangnya dan tidak ada yang jaga,” jelas dia kepada MVoice, beberapa menit lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan naas yang menewaskan ibu dan anak terjadi siang ini di Ardirejo, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Saat itu, mobil Suzuki APV bernopol L 1751 FS melaju dari arah barat menuju timur, hendak pergi ke Gondanglegi.
Naas, di saat bersamaan tertabrak kereta api dari Surabaya menuju Blitar atau dari utara ke selatan. Mobil sempat terseret ratusan meter. Ibu dan anak meninggal seketika dengan luka parah pada bagian kepala dan perut.
Baca Juga:
Fatal! APV vs Kereta Api, Ibu dan Anak Tewas
Miris, Ternyata Ini Tujuan Keluarga Sujianto Sebelum Tertabrak KA