Perkokoh Kerukunan, Tokoh Lintas Iman Kota Batu Berkumpul

Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Kepala Kemenag Kota Batu Mustain saat dialog lintas agama, di Aula Kertarajasa Junrejo, Selasa (27/2). (Aziz / MVoice)
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Kepala Kemenag Kota Batu Mustain saat dialog lintas agama, di Aula Kertarajasa Junrejo, Selasa (27/2). (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Maraknya peristiwa serangan orang gila terhadap pemuka agama direspon serius. Melalui Kementerian Agama Kota Batu, digelar dialog lintas iman bertempat Aula Kertarajasa Mojorejo Junrejo, Senin (27/2).

Seluruh pemuka agama mulai Nasrani, Katolik, Islam, Hindu dan Buddha hadir. Para stakeholder, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan TNI. Juga turut menghadirkan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto dan Kepala Kemenag Kota Batu Mustain sebagai narasumber.

Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengatakan, wilayah hukum Kota Batu agar tidak mudah terprovokasi. Terutama terkait isu serangan orang gila. Untuk menangkal sedini mungkin, pihaknya mensiagakan seluruh personelnya, termasuk para perwira pejabatnya.

“Ini memang isu yang disengaja. Saya hadirkan hari ini mulai Kapolsek, Kasat Reskrim dan Kasat Intel. Nomor handphone juga kami sertakan untuk komunikasi,” kata Budi Hermanto.

Alumnus Akpol 2000 ini menambahkan, jika memang menemukan kejadian tersebut, diharapkan segera menghubungi pihaknya untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kepolisian berkomitmen penuh menjaga Kota Batu untuk tetap kondusif.

“Jangan coba-coba mengacak- acak wilayah Kota Batu yang kondusif. Tidak ada toleransi dan
tidak akan kami beri ruang untuk pelaku intoleran,” ujarnya.

“Saya pertaruhkan pangkat dan jabatan saya mempertahankan keamanan wilayah Kota Batu,” tutup akrab disapa Buher ini.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menguncapkan, terima kasih atas perhatian Kapolress Batu. Bahkan sampai membagikan nomor telepon selulernya sendiri. Yakin dengan seluruh komitmen ini Kota Batu tidak mudah diprovokasi.

“Kota batu tidak akan ada yang berani mengganggu karena solid,” kata Dewanti.

Dewanti menambahkan, agar tidak terjadi saling berprasangka buruk. Maka perlu saling berkoordinasi agar bisa mengatasi persoalan secara bersama.

“Saya yakin para tokoh agama mempunyai visi sama dengan pemerintah. Mari saling memberi informasi yang menyejukkan.
Koordinasi dilakukan setiap saat,” tutupnya. (Der/Ery)