Perjuangan Pasutri Tua yang Antusias Ikut Vaksinasi Meski Tertatih-tatih

Susi Irawati saat dibantu anggota polisi untuk melakukan vaksin Covid-19 di SDN 1 Asrikaton. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Pasutri usia senja asal Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini patut dicontoh. Meski mengalami kesulitan berjalan, pasutri ini terlihat antusias mengikuti serbuan vaksinasi Polri-TNI yang digelar di SDN Asrikaton 1, Kecamatan Pakis, Kamis (29/7).

Kedatangan Rudi Sudarmanto (59) dan Susi Irawati (58) langsung dibantu polisi dan petugas vaksinasi Covid-19. Sambil tertatih-tatih, dipandu petugas berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain untuk registrasi hingga disuntik vaksin.

Setelah disuntik vaksin, Susi mengaku bersyukur, karena selama ini dia terus mencari-cari agenda vaksinasi namun belum pernah dapat.

Baca juga: Polres Malang Gelar Serbuan Vaksinasi Lagi di Pakis dan Gondanglegi

“Sudah beberapa bulan lalu saya sudah daftar, di RS Lavalette. Yang daftarkan anak menantu saya, tapi gak jadi. Saya caari betul. Padahal di Lawang saudara saya mulai dapat. Akhirnya dapat di sini,” akunya.

Keseriusan untuk mengikuti vaksinasi tersebut, lanjut Susi, semata-mata hanya ingin sehat agar bisa berkegiatan.

“Saya pingin vaksin supaya sehat. Kalau saya gak vaksin saya gak bisa momong cucu saya,” tegasnya.

Walau dalam kondisi mata mulai membuta dan kaki diamputasi sehingga diganti kaki buatan dia tidak memasalahkan meski harus berjalan kaki untuk divaksin.

“Saya ini sudah operasi bolak-balik. Pertama kaki kanan saya jatuh dari sepeda terus kedua itu jatuh di kamar mandi. Akhirnya ya dioperasi. Ada bagian kaki yang sudah diganti. Jadi susah jalan. Dan saya gak pernah keluar rumah selain untuk vaksin saja,” jelasnya.

Saat pemeriksaan kesehatan pun, Susi tidak ada kendala. Tidak ada penyakit komorbid yang ada di dirinya.

Sementara, sang suami, Rudi mengaku kakinya sudah bermasalah sejak 2018 silam. Kaki kanannya sudah tidak bisa berjalan normal setelah terjatuh saat memperbaiki genteng rumahnya.

“Kala itu (2018) saya jatuh dan pihak RSSA bilang jika tulang kaki saya hancur, ini sudah membaik sih, tapi ya agak susah jalan,” ceritanya.(end)