‘Perjodohan’ Anton – Nanda Temui Jalan Buntu

Jelang Pilwali 2018 Kota Malang

Pasangan Anton - Nanda mencuat seiring pertemuan yang difasilitasi PCNU Kota Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – ‘Perjodohan’ pasangan H Moch Anton – Ya’qud Ananda Gudban dalam Pilwali 2018 Kota Malang tampaknya sulit terwujud. Inisiatif yang dibangun para kyai Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) ini menemui jalan buntu.

Pasalnya, Anton mengajukan syarat kepada Ya’qud Ananda Gudban agar bisa maju berdampingan. Syarat ini tidak bisa dipenuhi oleh perempuan yang akrab disapa Nanda itu.

Padahal, jika kedua tokoh ini maju bersama, potensi untuk menang terhitung tinggi mengingat popularitas keduanya cukup melejit. Nanda mengaku, syarat yang diberikan kepadanya mustahil dilaksanakan. Kendati begitu, dia masih enggan membeberkan syarat yang dimaksud.

“Politik yang kami bangun adalah politik bermoral, jadi persyaratan yang tidak mungkin itu tidak perlu dibahas,” kelit peraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya itu, belum lama ini.

Sebenarnya, lanjut Nanda, jika syarat yang diberikan cukup realistis, dia mengklaim pasti bisa memenuhinya. Hanya saja, syarat itu tidak mungkin dipenuhi meski dia berusaha sekuat tenaga.

Karena itu, Nanda berpikir ulang dan dengan penuh kesadaran tidak memaksakan diri maju sebagai pendamping Anton. Alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga menilai, syarat itu diberikan Anton sebagai bentuk penolakan secara halus.

Di sisi lain, Nanda tetap menghargai keinginan para kyai yang ingin pasangan Anton – Nanda terwujud. “Saya takzim kepada para kiai dan petinggi NU Kota Malang saya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi apa yang para beliau itu inginkan,” pungkasnya.(Coi/Yei)