Peringati HPN, Wartawan Se-Kota Batu Ngaji Bareng

Peringatan Hari Pers yang berlangsung di Pesantren Rakyat, Jalan Lahor Kec. Pesanggrahan, Kec. Batu, Kota Batu Jum'at (8/2). Foto: Ayun

MALANGVOICE – Kumpulan Wartawan di Kota Batu bersama Pesantren Rakyat Kota Batu merayakan Hari Pers Nasional (HPN), Jum’at (8/2).

Acara tersebut digelar dengan pertunjukan budaya hingga ngaji bareng dengan tajuk Jagong Maton Ngaji Urip bertema ‘tugas wartawan sebagai bagian tugas kenabian’.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang, Ariful Huda mengatakan, dalam peringatan HPN tersebut berharap bisa menjadikan sinergi antara wartawan dengan publik. Terlebih dalam menyampaikan informasi yang sehat.

”Sebuah apresiasi besar kita merayakan dengan perwakilan masyarakat ini. Sehingga bisa menjadi bentuk sinergi pers dengan publik. Baik dengan komunitas, kelompok, lembaga dan yang lainnya,” ucapnya.

Dengan adanya sinergitas ini bisa saling menguatkan satu sama lain. Terutama dalam menyampaikan informasi yang sehat. Sehingga, ketika masyarakat atau publik mendapatkan informasi yang sehat.

”Kalau sudah begitu, insyaallah masyarakat juga akan sehat. Karena mendapatkan informasi yang sehat dari wartawan,” pungkasnya.

Dalam acara tersebut hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Kota Batu, Nurbani Yusuf. Ia menyatakan peran pers saat ini berkembang sesuai zaman.

Hal tersebut sekaligus menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi jurnalis masa kini.

”Sekarang itu. Siapa saja bisa menjadi pakar. Nah ini tantangan bagi kita semua. Agar tidak mudah percaya dengan berita-berita yang belum tentu kejelasannya,” tegasnya.

”Zaman sekarang ini kita yang menjadi editor bagi diri kita sendiri. Karena semuanya menyampaikan berita. Sekarang semua informasi mudah dicari dalam genggaman,” ujarnya.

Dalam momen peringatan HPN ini, dia berharap bisa menjadikan evaluasi bagi seorang jurnalis. Selain itu, momen ini juga sebagai bentuk membangun komitmen kebersamaan dan ideologis antar sesama profesi. Karena bila diibaratkan pekerjaan ini seperti seorang menggenggam bara.

”Tugas nabi itu sama seperti tugas wartawan. Menyampaikan kebenaran. Maka dari itu, jadikan moment ini sebagai bentuk solidaritas, ukhuwah, menjalin kebersamaan antar sesama wartawan,” tutupnya. (Der/Ulm)