Perguruan Greatness Menampung Siswa Miskin dan Berkebutuhan Khusus

Belajar di luar ruangan (anja)

MALANGVOICE – Perguruan Greatness ternyata menampung berbagai macam siswa, mulai usia PAUD (Pendidikan Usia Dini) hingga usia Sekolah Dasar kelas 4.

Meski sekolah tidak memungut biaya sepeser pun dari siswa-siswinya, sekolah sangat berharap ada bantuan dari pihak pemerintah dan kesadaran masyarakat.

Yoga Kusuma, perwakilan dari Greatness Foundation, mengatakan, yayasan ingin menghadirkan pendidikan gratis dan berkualitas, terutama bagi anak-anak tidak mampu. Di yayasan ini, lanjutnya, ada 50 siswa dan 12 guru beserta staf.

Belajar bersama guru yang sabar (anja)
Belajar bersama guru yang sabar (anja)

“Ke-50 siswa itu termasuk siswa tidak mampu dan beberapa berkebutuhan khusus. Ada sebagian siswa juga beberapa kali ditolak sekolah lain, ada yang dikeluarkan. Kami ingin memberi kesempatan belajar pada siapapun, baik fisik dan cara berpikir ,” katanya kepada MVoice.

Ia juga menerangkan, sebenarnya sekolah punya tujuan mulia, sayang kondisi fisik sekolah sangat kurang, akhirnya itulah yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama yang sempat keberatan karena kegaduhan sekolah.

Yoga sebenarnya sudah pernah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Malang, namun keluhannya tidak dianggap serius.

“Kesannya meraka kurang perhatian mbak. Cuek saja, dan tidak ada tindak lanjut. Tidak ada solusi, ya akhirnya menggantung nasib sekolah kami,” katanya.

Belum lagi permintaan sekolah untuk mendapat bantuan perbaikan fisik, juga terganjal oleh peraturan pemerintah terbaru.

“Ada peraturan baru tahun 2015, dimana sebuah sekolah diharuskan punya gedung dulu untuk mendapat bantuan dari Diknas. Sebelumnya gak ada aturan begitu. Kalau dulu, yang penting sekolahnya jalan dulu baru ada feasibility studies dari Diknas,” paparnya.

Ia berharap pemerintah dan masyarakat bisa memberi perhatian khusus pada sekolah, tertutama sekolah gratis seperti Yayasan Greatness.