Pererat Kerja Sama Membangun Desa Inklusif di Kawasan Asia Tenggara

Pertunjukkan kesenian ditampilkan saat menyambut kunjungan delegasi 2nd ASEAN Village Networking ke Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Kota Batu menarik perhatian dunia internasional seiring dengan digelarnya 2nd ASEAN Village Network Meeting. Mengingat, event ini diikuti oleh delegasi desa-desa seluruh negara kawasan Asia Tenggara.

Acara ini bagian dari agenda Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) Indonesia yang dipusatkan di Kota Batu.

Diharapkan melalui pertemuan ini semakin mempererat kerja sama negara-negara ASEAN. Terutama, di saat ini desa-desa bertranformasi sebagai desa wisata dan desa digital seiring dengan perkembangan teknologi. Untuk itu, isu desa wisata dan desa digital diangkat sebagai tema kegiatan guna memajukan ekonomi di kawasan ASEAN berangkat dari penguatan struktur desa.

Seluruh delegasi 2nd ASEAN Village Network Meeting juga diajak menikmati potensi wisata serta menikmati hidangan kuliner sembari menyelami budaya lokal masyarakat di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Agenda kunjungan itu juga membawa visi mempererat kerja sama antar desa di ASEAN dalam bidang pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan.

Baca juga:
Karya-karya Pengrajin Muda Batu Memikat Pengunjung Pameran KriyaNusa 2024

Kejurkot Kapolresta Malang Kota Cup 2024, Jaring Bibit Muda dan Kampanyekan Hidup Sehat

Desa Tulungrejo Masuk Nominasi 3 Terbaik Lomba Desa se Jatim

Wisata Dusun Kuliner, Menikmati Kuliner Tradisional di Tengah Kebun Apel

Perusahaan Asal Belanda Lirik Kota Batu untuk Berinvestasi di Sektor Pertanian

Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, mengungkapkan optimisme dan energi positif yang ditangkap dari para delegasi selama mengikuti 2nd ASEAN Village Network Meeting. Menurutnya, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi delegasi menyaksikan langsung implementasi tiga fokus utama yang diusung Pemprov Jatim. Yaitu desa wisata, desa digital, dan desa one village one product (OVOP).

“Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat memperkuat jaringan desa di seluruh negara ASEAN dan mendorong penggunaan mata uang asing di desa-desa di Indonesia,” ujarnya.

Alfredo, seorang delegasi dari Filipina, menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana mewujudkan desa mandiri yang berkelanjutan. Ia juga memuji keramahan dan kehangatan dari tuan rumah, terutama dalam hal penyambutan dan makanan yang disajikan.

“Kami meninggalkan Kota Batu dengan penuh optimisme dan kebersamaan, membawa memori yang tak terlupakan dari kunjungan ini,” ungkap Alfredo.

Plh Dirjen PDP Kemendes PDTT, Rahmatia Handayani, menyampaikan bahwa acara ini adalah bukti nyata komitmen dan kerja sama di antara negara-negara ASEAN dalam mencapai pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan serta pengentasan kemiskinan. Pihaknya, telah membahas berbagai isu dan berbagi pengetahuan untuk mencapai tujuan bersama dalam mempromosikan pembangunan pedesaan.

“Diskusi mengenai kerangka kerja dan rencana aksi memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan desa dan pengentasan kemiskinan kedepannya,” jelas Rahmatia.

Lebih lanjut, ia memandang, kunjungan para delegasi ke Desa Tulungrejo menjadi tonggak capaian penting dalam upaya berkolaborasi dan berbagi pengetahuan. Sehingga diharapkan pertemuan itu menjadi aset berharga dalam menghadapi tantangan pembangunan desa di kawasan ASEAN.

“Pertemuan ini dapat menjadi aset berharga dalam pengembangan desa dan membawa ASEAN menuju masa depan yang lebih makmur, tidak ada satu desa pun yang tertinggal,” pungkasnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai merasa bangga dan terhormat. Lantaran Kota Batu mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah event tingkat internasional. Hal ini tentu momentum yang sangat baik untuk mempromosikan potensi wisata dan ekonomi kreatif Kota Batu ke kancah internasional.

Aries menambahkan, pemilihan lokasi acara di Kota Batu mampu memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga turut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Karena mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara

“Kami sangat bangga, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Wisata Batu, terpilih menjadi tuan rumah acara sebesar ini, dalam pengembangan desa wisata dan digital,” tandas Aries.(der)