MALANGVOICE – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang bersama Pemkot Malang menggelar FGD (Focus Group Discussion) di Hotel Pelangi, Kamis (30/1). FGD tersebut bertemakan percepatan rilis Buku Kota Malang dalam angka 2020 sebagai perwujudan reformasi birokrasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto. Lalu sebagai narasumber FGD kali ini adalah Kepala BPS Kota Malang Drs. Sunaryo dan Kepala Bidang Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Johannes Agus Baju Widjaja.
Dalam sambutannya, Sekda Wasto menyampaikan bahwa data menjadi sarana yang vital. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta yang hadir untuk mendukung kegiatan ini dalam rangka mensukseskan pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS .
“Dalam rangka menghimpun data yang ahlinya BPS ini, mari betul-betul kita dukung dengan sepenuh hati sesuai dengan fungsi kita masing-masing,” ujarnya.
Bentuk keseriusan dukungan Pemerintah Kota Malang pun ditunjukkan oleh Sekretaris Daerah yang akan memantau langsung pemenuhan untuk pengumpulan data ini.
“Saya akan memantau di tingkat internal Pemerintah Kota Malang, ketaatan terhadap pemenuhan-pemenuhan ini karena kita semuanya berkepentingan agar perumusan kebijakan di kemudian hari yang dilandasi pengumpulan data hari ini dan ke depan itu tidak ada sebuah defisiasi yang tinggi, dengan demikian keputusan menjadi lebih bisa diimplementasikan,” kata Wasto.
Kepala BPS Kota Malang Sunaryo menyampaikan pentingnya semua data sektoral untuk bahan publikasi Kota Malang Dalam Angka 2020. Bahan data publikasi tersebut merupakan hasil kinerja pembangunan sektoral selama tahun 2019. Harapannya, para peserta FGD ini dapat memahami peran dan fungsi pengelolaan data informasi statistik.
“Publikasi penting yaitu produk domestik regional butuh dipercepat dari jadwal semula yang biasanya kita rilis bulan agustus menjadi akhir di bulan ini atau lebih cepat 5 setengah bulan dari rilis sebelumnya,“ ujarnya
Selanjutnya, Sunaryo juga menyampaikan bahwa akan dilaksanakannya sensus penduduk online. Ia meminta semua peserta yang hadir untuk menjadi agen pelaksanaan sensus, sehingga Kota Malang menjadi kota dengan respon sensus penduduk online tertinggi.
“ Pada tanggal 15 februari sampai dengan maret, kita akan laksanakan, kita bersama-sama akan mencatat Indonesia di laman www.sensus.bps.go.id,” ujarnya.
Diskominfo Kota Malang sebagai penyelenggara dan satu-satunya sumber data dan informasi sektoral bagi kebutuhan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah menekankan mengenai SDI (Satu Data Indonesia), yang mana nantinya dipergunakan untuk mensukseskan penghimpunan data dari BPS.(Der/Aka)