Penyekatan Hari Kedua, Ratusan Kendaraan Putar Balik di Jalur Malang-Kediri

Bupati Malang H.M Sanusi saat memeriksa KTP Pengendara mobil. (Istimewa).

MALANGVOICE – Pelaksanaan penyekatan larangan mudik 2021 di hari kedua, terdapat 220 kendaraan yang harus putar balik lantaran tidak memenuhi syarat perjalanan serta tidak membawa dokumen lengkap.

Ratusan kendaraan tersebut terjaring razia di pos penyekatan di jalur Kabupaten Malang-Kediri, yang dipimpin langsung Bupati Malang H.M Sanusi, Jumat (7/5) di Kecamatan Kasembon Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Batu AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memonitor jajarannya yang bertugas di Kecamatan Kasembon yang berbatasan langsung antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Kediri.

“Kalau sampai tadi malam ada 150 kendaraan luar kabupaten Malang dan wilayah aglomerasi yang dilakukan penyekatan, dan ditambah 70 kendaraan sampai siang tadi jadi totalnya ada 220,” ucapnya, saat ditemui awak media, Jumat (7/5).

Menurut Catur, ratusan kendaraan yang terjaring penyekatan tersebut langsung disuruh putar balik, dan mereka beralasan macam-macam, mulai dari yang ingin mudik sampai tidak lengkapnya dokumen kendaraan yang ditumpangi.

“Alasan mereka macam macam, ada yang ingin mudik, dan ada yang dokumennya tak lengkap, jelas kami suruh putar balik, karena yang boleh masuk wilayah aglomerasi Malang Raya hanya yang membawa surat izin kerja dari intansinya ataupun kebutuhan darurat lainnya,” jelasnya.

Padahal, lanjut Catur, sosialisasi sudah rutin dilakukan sebelum pemberlakuan hari H penyekatan mudik lebaran 2021 yang sudah dimulai dari kemarin, Kamis (6/5) sampai tanggal 17 Mei 2021 mendatang.

“Sosialisasi sudah gencar kami lakukan, mulai dari TV, media cetak, online, sosmed hingga radio untuk kawasan ini (Kabupaten Malang-Kabupaten Kediri),” terangnya.

Selain itu, tambah Catur, Polres Batu juga mengantisipasi adanya upaya penyelundupan penumpang di mobil truck.

“Kalau ada kendaraan truck yang lewat, dan tampak mencurigakan pasti langsung kita stop, kan keliatan, kita suruh buka badan trucknya, ada orang atau tidak, karena dikondisi seperti ini, semakin dilarang mudik, masyarakat semakin kreatif, ntah bagaimana caranya mereka akan berpikir tetap akan mudik,” tukasnya.(der)