Penurunan Daya Listrik Rusun Terbentur MoU PU-PLN

Rusun Buring 1.

MALANGVOICE – Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Rusunawa, Sjahrul Romadhon, mengatakan, pihaknya sudah menampung permintaan warga untuk menurunkan daya listrik menjadi 900 watt.

Namun, keinginan warga tak bisa dilayani, karena terbentur Memorandum of Understanding (MoU) Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PLN soal besaran listrik.

Karena itu, kata Sjahrul, pengelola tidak mampu menuruti keinginan penghuni Rusun yang meminta tegangan listrik diturunkan menjadi 900 watt. “Kami sudah upayakan, tapi terkendala MoU itu,” tegasnya.

Sementara itu, pemerintah resmi menaikkan tarif dasar listrik mulai hari ini. Sebenarnya kenaikkan sudah harus dimulai Mei lalu. Namun karena kondisi perekonomian kurang mendukung, kenaikkan tarif ditunda.

Hal inilah yang dikeluhkan para penghuni, sebab daya sebesar 1.300 watt teralu besar dan membuat biaya retribusi listrik membengkak.

Lantaran mahalnya biaya listrik, beberapa warga mengaku sampai tidak bisa melunasi tagihan listrik dan menyebabkan 53 unit rumah disegel aliran listrik dan air.

Ketua DPRD Kota Malang, Arif Wicaksono, akan memperjuangkan agar daya listrik menjadi 900 watt.

“Rusun itu dibangun untuk mereka yang tidak mampu, dengan kenaikan tarif listrik akan memberatkan mereka nantinya,” kata Arif.-