Penulisan Konten Lokal Kota Malang, Sutiaji: Membentuk Karakter Anak dari Sejarah di Lingkungannya

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri Workshop Penulisan Konten Lokal bertemakan Eko-Sosio- Kultura Lokal Kota Malang dalam Perspektif Historis di Regent’s Park Hotel, Rabu (19/2). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri Workshop Penulisan Konten Lokal bertemakan Eko-Sosio- Kultura Lokal Kota Malang dalam Perspektif Historis di Regent’s Park Hotel, Rabu (19/2). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang menggelar Workshop Penulisan Konten Lokal bertemakan Eko-Sosio- Kultura Lokal Kota Malang dalam Perspektif Historis di Regent’s Park Hotel, Rabu (19/2). Momentum ini memantapkan misi membentuk karakter anak melalui sejarah di lingkungannya.

Melalui lomba penulisan Eko-Sosio-Kultura Lokal Kota Malang dalam Perspektif Historis ini, Wali Kota Malang Sutiaji berharap agar berbagai seni, budaya, dan sejarah yang ada harus mampu dinikmati setiap orang. Hal ini juga yang diharapkan mampu dikembangkan para anak muda.

“Ini dalam rangka untuk membendung bahwa kita tidak asing dengan lingkungan sendiri. Sesuai dengan komitmen kami ingin membentuk anak berkarakter, itu salah satunya dia mampu me-refresh apa yang dulu pernah terjadi, dan dia mengenang nilai kesejarahan di lingkungannya,” kata Sutiaji.

Sutiaji juga berharap, kegiatan ini juga dapat menggali dan mengulas jajanan sampai asal-usul nama desa atau kelurahan di Kota Malang. Dicontohkannya, makna sebelum muncul nama-nama seperti kawasan Dinoyo, Mbethek, dan lain sebagainya.

“Sehingga, ketika nanti sudah bisa dipublikasikan orang akan mudah mengenali Kota Malang seperti apa. Tentu dengan beragam cerita historisnya,” sambung Politisi Demokrat ini.

Ia juga berharap, setelah muncul karya-karya penulisan historis tersebut, bisa dipertanggungjawabkan walaupun dasar.

“Sehingga para pemuda juga akan mempunyai jiwa harus menghormati karya-karya zaman dulu yang spektakuler,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Suwarjana menyatakan tema muatan lokal ini diambil untuk mengangkat setiap wilayah yang di miliki Kota Malang. Dengan sejumlah 57 Kelurahan yang dipunya, nantinya setiap peserta yang lolos akan bisa membuat tulisan dari masing-masing kelurahan.

“Kita ada 80-100 peserta dari mahasiswa, siswa sekolah dan umum, semuanya mengangkat Eko-Sosio-Kultura Lokal Kota Malang dalam Perspektif Historis itu. Nantinya, mereka akan dibagi yang lolos 57 besar akan menuliskan untuk wilayah mana,” jelasnya.

Melalui perlombaan yang ditargetkan akan selesai pada 1 April 2020 mendatang, buku-buku nilai-nilai historis lokal Kota Malang akan menjadi rujukan. Apalagi, koleksi muatan lokal di Perpustakaan Kota Malang menurut dia masih cukup minim.

“Itu memang menjadi salah satu angan-angan kami di perpustakaan. Koleksi kami itu ada 192.000 buku, tapi masih minim muatan lokalnya. Ini salah satu pendukung untuk mengawali pembuatan tulisan muatan lokal itu,” sambung dia.

Perlu diketahui, Seiring perkembangan zaman, sejarah seringkali tidak dikenal akrab oleh generasi muda. Terlebih saat ini, berada di era millenial dengan perkembangan teknologi dan menghadapi revolusi industri 4.0.

Berdasarkan hal itu, Pemkot Malang memiliki alasan kuat untuk kembali mengenalkan sekaligus mempertahankan sejarah kepada generasi muda; salah satunya melalui tulisan konten lokal Kota Malang.(Der/Aka)