MALANGVOICE – Peningkatan status Bandara Abdulrahman Saleh Malang terus digodok kesiapannya. Untuk memuluskan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkomitmen melakukan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder.
“Saya sudah minta Kadis Perhubungan untuk identifikasi, sebagai internasional airport syaratnya apa saja, yang sudah terpenuhi apa saja. Sehingga kita tahu, yang harus dilakukan apa saja. Kadis akan segera berkoordinasi dengan tiga kepala daerah di Malang Raya, Danlanud serta KASAU, Kementrian Perhubungan, pokoknya stake holder,” kata Khofifah dalam kunjungannya di Bandara ABD Saleh, Selasa (26/3).
Jika bandara internasional terwujud, lanjut Khofifah, maka akan membuka ruang banyak hal. Dicontohkannya, jika destinasi wisata tumbuh, maka pelaku UKM dan IKM akan tumbuh. Sehingga berbanding lurus dengan kesejahteraan UMKM. Peluang wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Cina, yang sudah menawari direct flight pun juga dapat segera terwujud.
“Tujuannya adalah mempercepat kemungkinan wisatawan asing lebih banyak lagi masuk ke wilayah Malang Raya, terutama Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. Destinasi yang mungkin belum terpromosikan juga akan dapat teridentifikasi,” beber Khofifah.
“Kebetulan industri kreatif di Malang ini juga tumbuh pesat. IKM, UKM dan Koperasi juga tumbuh sangat bagus” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Malang akan selalu mendukung berkembangnya pembangunan di Malang Raya. Sebab, menurutnya, tiga daerah yang ada, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu merupakan kesatuan yang harus saling mendukung.
“Terlebih lagi pembangunan Bandara Abdulrahman Saleh yang menjadi salah satu pintu masuk ke Malang Raya,” kata Bung Edi.
“Pemerintah Kota Malang akan dukung penuh perubahan status Bandara Abdulrahman Saleh dari bandara domestik menjadi bandara internasional” pungkasnya.(Der/Aka)