MALANGVOICE – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengukuhkan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tingkat Kota dan Tingkat Kecamatan di Ruang Sidang Balai Kota Malang pada Kamis (4/4).
Dalam sambutannya PJ Wali kota, Wahyu Hidayat menyampaikan saat ini ada banyak konflik yang mengintai masyarakat baik itu muncul dari media sosial maupun secara langsung dan itu sangat perlu untuk diwaspadai.
“Saya sampaikan bahwa ada banyak potensi konflik yang mengintai masyarakat, seperti konflik puasa keagamaan bertentangan dengan pendidikan seperti politik maupun ekonomi. Di sisi lain masyarakat Kota Malang saat ini berada di pluralitas yang tinggi sehingga perlu diwaspadai apabila terjadi potensi gesekan di masyarakat, belum lagi kabar di media sosial yang saat ini sering penuh dengan berita-berita dan informasi tentang kerusuhan, ujar kebencian, kenakalan remaja dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan perpecahan dan kekacauan di masyarakat sehingga dapat mengganggu kondisivitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Wahyu Hidayat Imbau Masyarakat Belanja Secukupnya
Perempuan Indonesia #Cari_aman Berkendara, Kenali Teknik Berkendara yang Benar
Wahyu juga menekankan masyarakat tidak boleh terlalu lengah dan mengabaikan peraturan-peraturan yang ada tetapi masyarakat harus lebih peka serta bisa merefleksikan diri agar bisa lebih siap menghadapi situasi yang ada demi terciptanya keamanan dan ketertiban di lingkungan.
“Oleh karenanya diperlukan upaya dalam memberdayakan masyarakat sebagai garda terdepan serta menjadi agen-agen intelijen yang harus diperbaharui kemampuan dan intelegensi sehingga dapat merefleksi dan mencegah dari awal potensi-potensi yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, ” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kota Malang, Ade Herawanto, menambahkan, setelah lebaran nanti akan ada pembekalan bagi anggota kewaspadaan Dini yang dikukuhkan hari ini dan akan adanya kerja sama antara tokoh masyarakat, media, akademisi, dan tokoh perempuan yang sudah ditunjuk untuk bekerja bersama-sama dengan tim kewaspadaan dini.
“Tugas-tugas yang diharapkan dari teman-teman tadi yang dikukuhkan secara formal, setelah lebaran nanti ada pembekalan minimal ada intelijen dasar. Ini kan tahun politik menjelang Pilkada 2024, kemudian kita juga sedang dalam kondisi menjelang krisis pangan dan kondisi ekonomi. Nah ini perlu adanya kerja sama antara tokoh masyarakat, tokoh media, toko akademisi, dan banyak sekali tokoh perempuan yang ikut dalam satu wadah dan ditetapkan oleh pemerintah dilakukan oleh walikota untuk bekerja bersama-sama dengan tim Kewaspadaan Dini di lingkungan Kota Malang dan juga tim penanganan konflik yang sudah ada untuk bekerja bersama-sama, ” tutupnya. (Maria Restiana Wele/MG2)