Pengentasan Kemiskinan, Wahyu Hidayat Inginkan Update DTKS Mulai Tingkat Kelurahan

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (istimewa)

MALANGVOICE – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meminta pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar intervensi pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Data yang akurat diperlukan mulai level kelurahan.

“Karena data dari lapangan melalui kelurahan ini menjadi hal yang penting, untuk mendeteksi lebih dini sehingga bisa kita wadahi dan akomodir,” ucap Wahyu saat memberikan arahan pada Pelaksanaan Musyawarah Kelurahan: Strategi Penanganan Kemiskinan di Kota Malang, yang digelar di Aria Gajayana Hotel, Selasa (24/10).

Baca Juga: PDIP Kota Malang Konsolidasi Menangkan Ganjar-Mahfud, Luncurkan Program Bonding Ranting

Polisi Kesulitan Cari Ibu Kandung Bocah DN

Menurut Wahyu, data yang akurat akan menjadikan upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Saat ini Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang menggunakan DTKS sebagai data induk dan data dasar yang digunakan pemerintah dalam melakukan intervensi permasalahan sosial utamanya penanganan kemiskinan.

“Untuk meningkatkan intervensi, perlu ada perbaikan aspek tata kelola pengentasan kemiskinan. Salah satunya menyusun database kesejahteraan sosial yang berbasis by name, by address, by nik dan by need. Sehingga semua upaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkot Malang lebih tepat sasaran,” papar Wahyu.

Wahyu jug menyampaikan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi bagian amanahnya sebagai Penjabat Walikota Malang. Karenanya ia berkomitmen untuk mengawal pengentasan kemiskinan tersebut. “Ini menjadi starting point bagi saya. Karena penanganan kemiskinan ini menjadi salah satu tugas yang harus saya implementasikan, selain stunting, peningkatan pelayanan publik dan pengendalian inflasi,” tutur Wahyu.

Sebagai informasi, angka kemiskinan Kota Malang mencapai terendah kedua se-Jawa Timur. Berdasarkan data BPS tahun 2022 angka kemiskinan di Kota Malang sebesar 4,37% dan di tahun 2023 turun sebesar 0,11% menjadi 4,26%.

“Ini bagus, dalam satu dekade Kota Malang dapat menurunkan angka kemiskinan. Dan kita terendah kedua di Jawa Timur,” terang Wahyu.

Ke depan, Wahyu berharap adanya penurunan angka kemiskinan hingga 4,07% seperti sebelum terjadi Pandemi COVID-19. “Kondisi ini tidak bisa langsung turun signifikan. Jika dibandingkan Kota Kabupaten lain ini pencapaian kita sudah bagus. Karena perlu ada intervensi, ada banyak poinnya”, pungkasnya.(der)