MALANGVOICE – Pengelola desa-desa wisata se Kota Batu dibekali pengetahuan baru sebagai pemandu wisata outbond.
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan Dinas Pariwisata Kota Batu bekerja sama dengan DPC Himpunan Provider Outbond Indonesia (HPOI) Kota Batu. Pelatihan diselenggarakan selama tiga hari mulai 21 hingga 23 November di Hotel Selecta.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mencetak instruktur-instruktur outbond handal di tiap desa-desa wisata se Kota Batu. Para pengelola destinasi wisata akan diberi materi pelatihan oleh instruktur outbond berpengalaman yang tergabung dalam DPC HPOI Kota Batu.
Ada beberapa materi pelatihan yang akan ditularkan kepada peserta. Antara lain perencana program kegiatan rekreasi dan pembelajaran, pelaksanaan pemanduan, pemanduan kegiatan tali rendah dan tali tinggi, praktik pemanduan outbond hingga penanganan risiko dalam kegiatan.
“Materi terakhir, evaluasi pelaksanaan outbond yang telah dilaksanakan peserta pelatihan. Mereka dibekali pengetahuan setiap proses dari hulu hingga hilir, mulai perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi,” ujar Arief.
Baca juga:
Olah Umbi Porang, Desa Oro-oro Ombo Juara Kreasi Kuliner Khas Desa Wisata
Tinjau Kesiapan Venue Porwanas, Ketua PWI Pusat Minta Junjung Sportivitas dan Silaturahmi
Menebus Rindu, Ribuan Rider Menyerbu Jalanan Kota Batu
Batu Art Festival, Lomba Hias Pohon Berhadiah Puluhan Juta
Ia mengatakan, Disparta mendorong terbentuknya wahana-wahana outbond di tiap desa/kelurahan wisata se Kota Batu. Strategi itu dinilai cukup ampuh untuk menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke desa wisata. Sejalan dengan itu, disiapkan pula pemantapan sumber daya manusia. Sehingga mereka memiliki kemampuan memandu jalannya outbond.
“Diharapkan nantinya terbentuk instruktur handal disertai pelayanan terbaik. Tentu juga didukung area dan sarpras yang memadai. Hadirnya wahana outbond mempercepat pengembangan desa wisata yang berdampak akselerasi perputaran ekonomi,” pungkasnya.
Ketua DPC HPOI Kota Batu, Usman Hadi menyampaikan, permainan outbond memberi nilai lebih menarik minat kunjungan. Karena daya tarim itu akan semakin menghidupkan desa-desa wisata hingga akhirnya mendatangkan pundi-pundi pendapatan masyarakat setempat.
Untuk itu, HPOI yang diisi trainer-trainer handal ikut andil menggenjot kualitas desa wisata. Salah satunya melalui upaya transfer pengetahuan di bidang pelatihan pemanduan outbond kepada pengelola desa wisata. Terlebih wahana outbond cukup digemari saat ini seiring adanya pergeseran selera pasar wisatawan.
Usman menyampaikan, outbond bukan hanya sekedar menghadirkan permainan yang sifatnya rekreasional semata. Menurutnya, permainan hanya sebuah simulasi yang di dalamnya terkandung suatu nilai berharga. Melalui permainan, peserta dibentuk untuk membangun sinergitas, karakter individu serta kerja sama tim dalam menghadapi tantangan nyata.
Karena itu, lanjut Usman, instruktur outbond dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan. Termasuk juga memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta peka memahami karakter tiap peserta. Mengingat instruktur memiliki peran vital mengarahkan peserta saat mengikuti jalannya permainan.
“Makanya pengelola desa wisata diberi pelatihan agar menjadi instruktur handal. HPOI memberikan pendampingan membangun SDM di bidang penyelenggaraan outbond,” pungkasnya.(der)