MALANGVOICE – Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari menyebut Secara akademis Umar Usman lebih cocok untuk direkomendasikan DPP PKB daripada mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Didik Budi Muljono.
“Untuk memilih kandidat ini kan dari faktor tingginya keterpilihan atau elektabilitas. Nah untuk menentukan tingkat elektabilitas itu bisa didapat dari dua faktor, yakni tingkat popularitas dan tingkat kesukaan publik, nah Pak Didik dan dr. Umar mungkin popularitasnya sama. Tapi tingkat kesukaan publik ini dr. Umar lebih,” ucap Wawan saat dihubungi awak media, Minggu (28/6).
Menurut Wawan, dr Umar lebih disukai publik dari pada mantan Sekda Kabupaten Malang, Didik Budi Muljono, karena dr. Umar sering turun langsung untuk menemui masyarakat Kabupaten Malang. Apalagi, dr Umar merupakan ketua PCNU Kabupaten Malang yang mana mempunyai segudang acara untuk menyapa warga Kabupaten Malang yang mayoritas pendukung atau warga NU.
“Ya selain ketua PCNU Kabupaten Malang, NU kan juga punya organisasi di bawahnya seperti Fatayat, Muslimat, dan juga IPNU. Dengan fakta tersebut, dr. Umar juga semakin akrab dan menemui langsung warga entah itu di acara Fatayat, Muslimat atau IPNU,” jelasnya.
Hal itu, lanjut Wawan, dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukannya, dengan cara bertemu dan menyapa langsung warga merupakan cara efektif untuk menaikkan tingkat ketersukaan publik.
“Dari penelitian saya di berbagai pilkada. Biasanya yang dipilih menjadi Bupati itu yang sering turun ke Grass Root. Karena warga Kabupaten terutama itu terbatas akses media. Mereka tidak bisa mengenal sosok jika tidak bertemu dan tahu langsung sosoknya,” terangnya.
Seperti, Wawan mencontohkan, saat mantan Bupati Malang, Rendra Kresna terpilih dua periode, yakni di Pilkada 2010 dan 2015 kemarin.
“Pak Rendra itu selalu turun ke rakyat dan rakyat tahu betul. Jadi mereka (warga) lebih condong memilih pak Rendra yang mereka ketahui secara langsung,” pungkasnya.(der)