Pengamat: Dewanti-Punjul Berpeluang Menangi Pilwali Batu

Menuju Batu 1

Empat Pasangan Calon Wali Kota Batu-Wakil Wali Kota Batu saat debat publik.(miski)
Empat Pasangan Calon Wali Kota Batu-Wakil Wali Kota Batu saat debat publik.(miski)

MALANGVOICE – Pemungutan suara Pilwali Batu tinggal satu hari lagi, tepatnya 15 Februari. Keempat Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Batu menyerahkan sepenuhnya ke masyarakat dalam menentukan pilihan.

Keempat Paslon, yakni nomor 1 Rudi-Sujono, nomor 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso, nomor 3 Hairuddin-Hendra Angga Sonatha, dan nomor 4 Abdul Majid-Kasmuri Idris.

Pengamat Politik Fisip Universitas Brawijaya, Wawan Sobari, menilai, peluang nomor 2 lebih besar dibading tiga Paslon lain.

Hal tersebut sesuai dari hasil beberapa lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Dewanti-Punjul teratas.

“Saya masih yakin nomor 2 ke luar sebagai pemenang di Pilwali Batu,” kata dia kepada MVoice, Selasa (14/2).

Baca juga: Survei Lapora: Elektabilitas Dewanti-Punjul Unggul Jauh
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Dewanti-Punjul Teratas

Laporan dugaan politik uang dan pengerahan kepala desa yang dilakukan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, merupakan dinamika baru. Jika benar adanya, hal tersebut menunjukkan calon petahana kurang percaya diri.

Padahal, hasil lembaga survei memenangkan Paslon yang diusung PDIP dan didukung Gerindra, Golkar, dan PKS.

“Peta hasil survei belum meyakinkan pasangan petahana. Kalau sampai terbukti, mereka ketakutan,” ungkapnya.

Meski demikian, hal tersebut tidak lantas membuat perolehan suara nomor 2 anjlok di bawah 50 persen. Tim pemenangan nomor 2 semuanya bergerak dan cukup solid.

Dampak para petaruh juga tidak akan merusak suara nomor 2. Ia justru mempertanyakan botoh akan bertaruh untuk siapa? Apa bertaruh menang kalah?. Belum lagi Polres Batu menyatakan tidak akan mentolerir praktik money politic dan serangan fajar.

“Kemungkinan menang di atas 50 persen terbuka lebar. Hasil beberapa lembaga survei menempatkan elektabilitas Dewanti-Punjul teratas, kecuali petaruh pasang dari hasil prosentasenya,” jelasnya.

Sesuai hasil survei Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Fisip Universitas Brawijaya tertanggal 20-27 Desember 2016. Elektabilitas Dewanti-Punjul mencapai 63,0 persen. Diikuti Gus Din-Angga 12,5 persen, Rudi-Sujon 8,5 persen dan Majid-Kasmuri 6,8 persen, dan 9,2 persen di antaranya belum memberikan jawaban.

Sedangkan hasil survei Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia Denny JA tertanggal 17-23 Januari, elektabilitas Dewanti-Punjul sebesar 47,5 persen, disusul Rudi-Sujono 15,9 persen (survei sebelumnya 5,4 persen), Gus Din-Angga 11,7 persen (sebelumnya 9,4 persen), dan elektabilitas Majid-Kasmuri turun dari 12,3 persen menjadi 10,1 persen.

“Nomor 2 di atas angin. Jika tidak ada perubahan, pesaing terdekat nomor 3, kemudian nomor 2 dan nomor 4,” papar Dosen Fisip UB ini.

Paslon Majid-Kasmuri tidak semudah mencapai kesuksesan pada Pilkada 2012. Dulu, tambah dia, lawan terberat nomor 4 petahana murni. Sementara, saat ini bukan petahana sepenuhnya.

“Tinggal bagaimana memanfaatkan detik-detik terakhir. Kalau semua Paslon bisa menjaga basisnya, sulit angkanya berubah,” tandas dia.