MALANGVOICE– Pemprov Jatim menyiapkan lima titik pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Tiga diantaranya gedung milik Pemprov Jatim. Yakni UPT PPSPA Kota Batu untuk jenjang SMP dengan tiga rombongan belajar (rombel). Berikutnya, Kampus Kawi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim di Kota Malang dan SMKN Maritim Brondong di Kabupaten Lamongan, keduanya membuka tiga rombel untuk jenjang SMA.
Sementara dua titik lainnya masih tahap persiapan pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain itu, beberapa kabupaten/kota di Jatim juga sudah siap menerima peserta didik pada Juli mendatang. Diantaranya seperti Kabupaten Mojokerto di gedung Diklat Mojokerto dengan dua rombel jenjang SMP. Dan di Balai Diklat PNS Licin Banyuwangi dengan lima rombel jenjang SD, SMP dan SMA.
Wali Kota Batu Optimalkan Kinerja Kejar Target Realisasi APBD
Kemudian Kabupaten Pasuruan berada di eks Gedung Kantor Bupati Pasuruan dengan enam rombel jenjang SMP dan SMA. Lalu Kota Malang di eks Politeknik Kota Malang dengan empat rombel jenjang SMP. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga sudah siap menerima siswa SR di Kampus Lidah Wetan dengan empat rombel jenjang SMA.
Berikutnya di UPTD Sanggar Mojoagung Jombang yang sudah siap dengan empat rombel SMP dan SMA. Lalu di di Balai Pengembangan Kompetensi ASN Kabupaten Kediri dengan empat rombel jenjang SMA. Pacitan juga sudah siap di Gedung Diklat ASN dengan empat rombel jenjang SMA. Terkahir di Rusunawa Kota Probolinggo dengan empat rombel jenjang SMP dan SMA.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, antusias masyarakat sempat rendah saat awal dibukanya pendaftaran SR. Namun, seiring dengan intensifnya pendekatan dan sosialisasi, minat masyarakat terus meningkat, khususnya yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) terus meningkat.
“Awalnya respon masih sedikit, tapi Alhamdulillah sekarang pendaftar Sekolah Rakyat sudah melebihi kuota,” ucap Khofifah saat menyapa langsung para calon peserta didik SR Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Dinsos Jawa Timur di Kota Batu.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah memberikan motivasi kepada calon siswa yang akan memulai tahun ajaran baru pada Juli 2025. Dia juga memberikan perhatian khusus kepada para orang tua calon siswa yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.
Menurut Gubernur Khofifah, pertemuan ini menjadi momen penting untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada para orang tua dan calon siswa.
“Sekarang para orang tua bisa melihat langsung, Oh, anak saya nanti sekolah di sini, ruang kelasnya seperti ini, asramanya seperti ini. Jadi mereka bisa merasa lebih tenang dan yakin,” paparnya.
Kehadiran Gubernur Khofifah memberikan jaminan bahwa SR merupakan program strategis yang didukung penuh Presiden RI Prabowo Subianto, untuk menjangkau warga miskin melalui sistem pendidikan boarding school gratis.
“Sekolah Rakyat ini hadir untuk memutus mata rantai kemiskinan. Masyarakat tidak perlu lagi khawatir anaknya putus sekolah karena alasan biaya,” tegasnya.
Program SR merupakan wujud nyata komitmen negara dalam memenuhi hak pendidikan bagi seluruh warga, terutama yang kurang mampu. Harapannya, seluruh anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan minimal hingga SMA, bahkan ke jenjang lebih tinggi.
“Negara memastikan pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia harus lebih baik dari orang tuanya saat ini. Terutama bagi mereka yang berada di Desil 1 dan 2 DTSEN,” tuturnya.(der)