MALANGVOICE– Seorang pemuda, Muhammad Agung Pramono (24) menjadi sasaran pengeroyokan pada Minggu dini hari (5/1). Insiden yang menimpa warga Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu itu terekam dalam CCTV. Dalam video yang beredar luas di media sosial, dia diserang secara brutal delapan orang tak dikenal.
Akibat pengeroyokan tersebut, Agung mengalami luka lebam di pelipis kiri, bawah mata dan kepala bagian kiri. Ia sempat mendapat pertolongan warga sekitar sebelum akhirnya melapor ke Polres Batu dan menjalani visum di rumah sakit.
Lapas Malang Pecahkan Rekor Skrining TBC Tertinggi se-Jawa Timur
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Batu melalui Laporan/Pengaduan Masyarakat Nomor: LPM/682/X/2025/SPKT/POLRES BATU. Polisi kini turun tangan dan tengah memburu para pelaku Dalam laporannya, Agung menceritakan bahwa malam itu ia dan temannya, Denny Kurniawan (23), baru saja pulang dari latihan pencak silat.
Saat melintas di sekitar kawasan Batu Night Spectacular (BNS), keduanya sempat berselisih dengan dua orang pengendara motor berboncengan perempuan. Awalnya hanya adu mulut dan ketegangan sempat mereda sejenak.
Namun situasi berubah ketika dua pria tak dikenal tiba-tiba datang menghampiri dan langsung melayangkan pukulan. Tak lama kemudian muncul beberapa orang lainnya hingga berjumlah sekitar delapan orang. Mereka ikut memukul korban dan temannya secara bergantian.
Kasat Reskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto membenarkan adanya laporan dugaan pengeroyokan itu. Ia menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku yang terekam CCTV.
“Tim sedang mengumpulkan keterangan saksi dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Para pelaku masih dalam proses identifikasi,” jelas Joko, Senin (6/10).
Menurut Joko, Polisi juga sudah meminta keterangan dari beberapa warga dan pengendara yang kebetulan melintas di lokasi pada saat kejadian. Dari hasil sementara, diduga kuat insiden itu diawali oleh kesalahpahaman di jalan.
“Motifnya masih kami dalami, tapi sementara ini indikasinya karena emosi spontan di jalan. Kami tetap telusuri kemungkinan lain, termasuk apakah pelaku dan korban saling kenal,” terangnya.
Polisi kini menelusuri delapan orang yang diduga terlibat, termasuk dua pelaku utama yang pertama kali memukul korban. Tim gabungan dari Unit Reskrim dan Unit Patroli juga dikerahkan untuk melakukan pengecekan lanjutan di beberapa titik CCTV sepanjang jalur Imam Bonjol hingga kawasan BNS. Joko juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi atau menyebarkan potongan video tanpa konteks yang jelas.
“Kami minta warga tidak main hakim sendiri atau menyebar informasi yang belum pasti. Percayakan sepenuhnya pada proses hukum. Semoga dalam waktu dekat para pelaku bisa kami identifikasi dan amankan,” tandas Joko.(der)