MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menepis tudingan sense of crisis atau kepekaan penanganan Covid-19 hilang. Hal itu terjadi akibat masih dilakukannya proyek pembangunan infrastruktur bernilai miliaran rupiah di tengah pandemi.
Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto mengatakan, pihaknya senantiasa menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas saran, kritik dan masukan yang disampaikan masyarakat dan atau pun organisasi kemasyarakatan. Terkait dangan penanganan Covid-19, telah dilakukan refocusing dan realokasi APBD total lebih dari Rp 83, 9 miliar, dan terus bisa bertambah memperhatikan situasi dan kondisi.
“Bahwa catatan yang diberikan Kemendagri dan juga Kemenkeu, atas program pembangunan infrastruktur tetap dapat dijalankan dengan catatan kepada pelaksana proyek dapat dipertimbangkan penjadwalan ulang masa pengerjaan dan atau pun termin pembayaran apabila kondisi memang tidak memungkinkan,” urai Widianto melalui pesan singkat diterima MVoice, Jumat malam (10/4).
Ia melanjutkan, tentang pembangunan mini block office (yang menuai kritikan) telah melewati tahapan dari proses pengadaan barang jasa hingga masa penetapan pemenang serta waktu pelaksanaan. Maka, menurutnya, Pemkot Malang telah tertib mematuhi dan berpedoman sesuai peraturan dan perundang-undangan.
“Pemkot senantiasa berupaya membangun keselarasan dan harmonisasi antara penyelesaian dan penanganan Covid -19 dengan penyelenggaraan pembangunan secara menyeluruh,” tutup pria juga Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang ini.(Der/Aka)