MALANGVOICE – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) dimanfaatkan Pemkot Malang mendeklarasikan diri menuju wisata halal (halal tourism). Motivasi utama membidik pasar wisatawan mancanegara (wisman) dari kawasan Timur Tengah.
Tak hanya itu, Kota Malang juga diharapkan bisa menyaingi Lombok yang sudah ditetapkan terlebih dahulu sebagai destinasi wisata halal.
“Wisata halal yang dideklarasikan ini, dari sisi syar’i ada dari sisi dunia pariwisata. 2016 lalu Malang kalah dari Lombok, nah ini jadi momentum untuk segera bisa ditetapkan sebagai destinasi halal,” kata Wali Kota Malang Sutiaji usai memimpin upacara peringatan HSN 2018 di halaman Balai Kota Malang, Senin (22/10).
Sutiaji menambahkan, pariwisata halal tersebut nantinya bukan pada pembatasan-pembatasan. Melainkan memberikan jaminan pada wisatawan muslim.
“Bukan berarti kalau pasar halal nanti pramuniaganya pakai (busana) syari semua. Misalnya jual makanan itu bagaimana mulai bahannya sampai prosesnya terjamin halal,” ujar pria berkacamata itu.
Dia memberikan contoh proses dari penyembelihan hingga pengolahan daging menggunakan proses yang halal.
“Misalkan ada wisata vegetarian.
Menjawab keluhan masyarakat dan wisatawan yang susah mendapatkan kuliner vegetarian. Lalu nanti bekerjasama dengan Lab Halal dari Universitas Brawijaya,” pungkas politisi Demokrat ini. (Der/Ulm)