Pemkot Batu Wacanakan Bantu Produksi Tempe Desa Beji

Wali Kota Batu saat meninjau di Omah Tempe, Desa Beji, Kota Batu Jumat (23/8) malam. (Foto: Ayun/MVoice)
Wali Kota Batu saat meninjau di Omah Tempe, Desa Beji, Kota Batu Jumat (23/8) malam. (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Produksi tempe “Omah Tempe” di Desa Beji, Kota Batu mulai mendapatkan perhatian Pemkot Batu. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan Kota Batu bakal siap membantu segala aspek dalam produksi tempe.

“Kebetulan kami tadi kedatangan tamu dari kementerian juga. Beliau menawarkan permodalan. Tapi dengan sebelumnya ada pelatihan terlebih dahulu,” kata Dewanti kepada MVoice Jumat (23/8).

Selain itu, Pemkot Batu melalui Diskoperindag Kota Batu terjun lapangan. Hal itu untuk melihat apakah benar keuntungan minim. “Mungkin manajemennya yang kurang atau bagiamana,” ujarnya.

Makanya, Dewanti menjelaskan pihaknya akan mendampingi masyarakat. Dengan tujuan supaya manajemennya bisa berjalan lebih baik.

“Sebetulnya tempe di beji sangat terkenal. Makanya kita akan mendorong tidak hanya menjual tempe gelondongan. Tapi turunanya juga yang harus dikembangkan,” harapnya.

Dicontohkannya, semacam keripik tempe, kering tempe dan lain sebagainya.

Baca Juga: Festival Beji Kampung Tempe, Dewanti Diajak Membuat Tempe

Sementara itu, ketika ditanya terkait bantuan alat. Dewanti juga sudah menurunkan timnya melalui Diskoperindag untuk melihat alatnya. Sehingga, jika memang butuh pihaknya akan meminjamkan modal untuk membeli alat.

Diketahui, alat yang digunakan saat ini oleh masyarakat sudah tua dan boros dalam operasial. Sehingga tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan. Apalagi, harganya yang ditaksir sekitar Rp 2,5 juta.

“Kalau memang segitu. Nanti Diskoperindag gimana caranya apa itu program UMi (Pembiayaan Ultra Mikro) tadi meminjamkan modal untuk membeli alat atau ada bantuan. Nanti Diskoperondga yang turun,” kata dia.

Namun, dia sangat mengapresia adanya omah tempe di Desa Beji. Menurutnya ada suatu inovasi, yang artinya sebuah daerah industri yang kemudian mau disambungakan dengan pariwisata.

“Itu satu hal inovasi yang pasti akan menambah nilai ekonomis. Misalnya apel sekarang ada petik apel. Ini umpamanya bisa seperti itu kan luar biasa,” harapnya.(Der/Aka)