Pemkot Batu Tak Wajibkan ASN Kenakan Seragam Dinas di Tengah Gejolak

MALANGVOICE– Pemkot Batu memberikan keleluasan kepada para pegawai untuk mengenakan pakaian bebas. Para abdi negara itu tidak diwajibkan untuk memakai seragam sesuai ketentuan terhitung mulai 1 sampai 4 September.

Kebijakan itu dituangkan melalui Surat Edaran 800/20/35.79.502/VIII/2025 yang diterbitkan per 31 Agustus oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batu.

Kepala BKPSDM Kota Batu, Santi Restuningsasi mengatakan, kebijakan tersebut diberlakukan tanpa alasan. Hal ini berkaitan dengan keamanan para pegawai pemerintah di tengah situasi dan kondisi keamanan yang tak menentu di sejumlah daerah. Sekalipun di Kota Batu jauh dari peristiwa huru-hara.

“Pegawai tidak diwajibkan mengenakan seragam sesuai ketentuan, namun dapat menggunakan pakaian bebas rapi. Juga tidak diperkenankan menggunakan kendaraan dinas berplat merah sampai dengan kondisi keamanan membaik. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Batu,” ujar Kepala BKPSDM Kota Batu, Santi Restuningsasi.

Sementara itu, di halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu digelar do’a bersama yang diikuti ribuan ASN, Forkopimda dan tokoh agama. Dalam acara tersebut diserukan deklarasi damai sebagai wujud kepedulian dan empati atas terjadinya kericuhan di sejumlah daerah yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Wali Kota Batu, Nurochman mengungkapkan duka cita atas meninggalnya enam saudara sebangsa dalam tragedi demonstrasi di Jakarta dan Makassar. Ia menegaskan bahwa doa bersama ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar demokrasi dijalankan dengan kedewasaan, tanpa harus mengorbankan persatuan bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat Batu untuk tetap waspada terhadap provokasi dan ajakan kericuhan.

“Kami menyampaikan simpati dan empati mendalam atas meninggalnya enam saudara kita dalam proses penyampaian aspirasi dan demokrasi. Semoga para almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.

Melalui deklarasi damai ini, diharapkan seluruh masyarakat Kota Batu semakin solid dalam menjaga kerukunan, memperkuat persatuan, serta menjadi bagian dari ikhtiar bersama menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

“Rasa cinta kita, nasionalisme kita, dan kebersamaan kita adalah kunci menjaga Indonesia, menjaga Kota Batu. Mari kita bekerja dengan sederhana, berpihak pada rakyat, serta menghadirkan kebijakan yang menenangkan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Batu menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas wilayah. “Kami menghimbau warga untuk tidak terprovokasi isu atau ajakan anarkis. Kritik dan aspirasi warga Batu tentu akan kami dengarkan,” tegas Kapolres.

Kajari Batu juga mengingatkan bahwa kejadian anarkis di berbagai daerah harus menjadi pelajaran penting. “Semoga Kota Batu tidak terpicu dengan aksi anarkis. Stabilitas hukum dan pemerintahan harus terus kita jaga, karena kondusivitas daerah adalah modal pembangunan,” ungkapnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait