Pemkot Batu Rancang Regulasi ASN Salurkan Zakat Melalui Baznas

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menginstruksikan agar ASN menyalurkan zakat melalui Baznas. (Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Pemkot Batu menginstruksikan agar aparatur sipil negara (ASN) menyalurkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Terkait masalah itu Pemkot Batu berencana menyusun regulasi penyaluran zakat.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menuturkan, selama ini masih ditemui ASN yang menyerahkan zakat di luar Baznas.

Padahal, lanjut Punjul, zakat yang diberikan ASN wajib disalurkan melalui Basnaz.

“Karena mereka merupakan organisasi yang legal dan dibentuk oleh pemerintah,” tutur Punjul.

Dia menambahkan saat ini Baznas juga sudah mulai berkembang. Data yang dilaporkan selalu dimutakhirkan dan mengedepankan asas transparansi.

Dengan demikian, lanjut Punjul, masyarakat bisa semakin merasakan manfaatnya.

“Karena itu, saya imbau kepada seluruh ASN yang ada di Balai Kota Among Tani, termasuk juga para guru-guru agar menyerahkan zakat, infaq dan sodakohnya melalui Baznas,” terangnya.

Lebih lanjut, Punjul mengungkapkan, kinerja Baznas Kota Batu sendiri saat ini berupa penyaluran bantuan kepada 2.048 masyarakat prasejahtera di Kota Batu.

Bantuan itu diberikan saat bulan Ramadan, setiap orang penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp250 ribu.

Nantinya, Baznas akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk membantu menyalurkan program-program bantuan terhadap masyarakat pra sejahtera.

Sehingga ketika ada regulasi yang cukup sulit, maka bisa langsung dikerjakan oleh Baznas Kota Batu.

“Dengan harapan bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran dengan data yang transparan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Batu, HA Budiono mengungkapkan, pemberian bantuan dari tahun ke tahun terus menurun.

Mulanya 2.500 penerima, kemudian turun menjadi 2.250 penerima dan saat ini menjadi 2048 penerima.

“Banyak faktor menurunnya jumlah penerima tersebut. Diantaranya ada yang meninggal, pindah domisili serta ada yang keluar dari kategori masyarakat prasejahtera,” sebutnya.

Sebab itu, dia berharap mendatang penerima bantuan tersebut jumlahnya terus menurun. Sehingga bisa menambah kuota beasiswa yang diberikan kepada anak-anak yang berkeinginan tinggi untuk bersekolah namun terkendala oleh biaya.

“Saat ini Baznas sendiri tengah memberikan biaya kepada 11 anak untuk bersekolah di jenjang S1 hingga lulus,” pungkasnya.(end)