MALANGVOICE – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdag) Kota Batu menggelar Pasar Murah Ramadan sejak 22 – 26 Mei. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako di pasaran.
Pantauan MVoice, ada sebanyak 48 stand yang tersaji di sana, mulai dari sand yang menjual sembako, fashion, snack, kerajinan, penukaran uang, kuliner, hingga produk UMKM di Kota Batu.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan Pasar Murah Ramadan yang digelar selama lima hari ini bertujuan untuk mewaspadai adanya lonjakan harga dan stok sembako di pasar mendekati lebaran.
“Pasar Murah Ramadan yang kami gelar ini tidak hanya untuk antisipasi peningkatan harga dan konsumsi masyarakat di bulan Ramadan,” ujarnya saat ditemui usai peresmian Pasar Ramadan 2019.
“Namun, juga untuk meningkatkan perekonomian pelaku UMKM di Kota Batu,” imbuhnya.
Diketahui, rincian total sembako di antarnya beras 11,5 ton dengan harga Rp 10-11 ribu per Kg, gula sebanyak 9,5 ton dengan harga Rp 11 ribu per Kg, minyak goreng 6,5 ton dengan harga Rp 11-13 ribu per liter.
“Ya, semua harga tersebut di bawah harga eceran tertinggi (HET). Dan beberapa sembako tersebut telah kami subsidi. Begitu juga dengan sayuran disubsidi oleh Dinas Pertanian dan telor oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu,” bebernya.
Eko menambahkan selain pasar murah juga disajika untuk penukaran uang. Dan itu dilakukan selama tiga hari antara tanggal 22 – 24 Mei sejak pukul 09.00 WIB.
“Untuk jumlah uang yang menyediakan dari Bank Indonesia (BI). Dari informasi yang kami terima per hari disiapkan sekitar 300 paket,” katanya.
“Tiap paket Rp 3,7 juta terdiri satu pekat Rp 20 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 5 ribuan. Untuk penukaran uang dikhususkan untuk warga Kota Batu dengan persyaratan menunjukkan identitas KTP,” tutupnya.(Hmz/Aka)