MALANGVOICE – Pemkot Batu bakal segera mematangkan persyaratan, regulasi, dan perizinan terkait rencana kereta gantung. Hal itu dilakukan sambil menunggu kajian dan keputusan OJK tentang pendanaan.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan mengurus hal tersebut sangat diutamakan.
”Regulasi, izin dan semua persyaratannya diurus tahun 2019 ini. Intinya sekarang kami fokus meletakkan dasarnya dulu. Terkait fisiknya belum ada dan itu belakangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dewanti mengatakan bahwa diutamakannya mengurus persyaratan dan regulasi itu karena sangat lama. Sehingga perlu dilakukan jauh-jauh hari sebelum benar-benar dilakukan pembangunan. Apalagi, persyaratan pembangunan kereta gantung ini sama halnya dengan membangun jalur kereta api.
”Syarat kereta gantung ini regulasinya sama dengan kereta api. Nah, kami (Pemkot Batu, red) dengan Dinas Perhubungan sedang melakukannya saat ini,” ungkapnya.
”Karena kalau bangun itu hanya sebentar. Tinggal masang dan masang sudah selesai. Yang lama itu menyiapkan regulasi ini,” sambungnya.
Sedangkan ketika ditanya terkait Perda RT RW yang sebelumnya dikatakan berdampak dengan pembangunan kereta gantung. Ia menegaskan kembali bahwa hal tersebut tidak terlalu berdampak.
”Perda RTRW itu kan untuk pembangunan yang lain juga (tidak hanya untuk kereta gantung). Apalagi, stasiunnya hanya kecil. Paling cuma butuh beberapa meter. Jadi, tidak terlalu berdampak,” imbuhnya.
Kemudian, untuk penempatan stasiunnya, Kepala Bappeda Kota Batu, M. Chori sebelumnya mengatakan bahwa direncakan ada di tiga titik. Yaitu stasiun A akan diletakkan di Dusun Gangsiran Putuk, Desa Tlekung. Stasiun B atau Stasiun Penghubung di Desa Oro-Oro Ombo. Sedangkan Stasiun C ada di Panderman.
Namun, penempatan stasiun tersebut dikatakannya masih sebatas rencana dan perlu kajian lagi. Sehingga, pihaknya tidak buru-buru memastikan lokasi tepatnya dimana. Karena ini proyek besar jadi harus benar-benar matang dulu.(Der/Aka)