Pemkab Malang Proyeksikan Surplus Beras 96.848 Ton

Bubati Malang HM Sanusi. (Mvoice/Toski D)

MALANGVOICE – Bupati Malang, HM Sanusi proyeksikan tahun 2022 ini mengalami surplus beras sebesar 96.848 ton.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 15,15 persen dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.

Sanusi mengatakan surplus sebesar itu terealisasi jika produksi padi sebanyak 527.731 ton tercapai sampai akhir 2022 sehingga ketersediaan beras akan mencapai 338.276 ton.

“Saat ini stok beras ada 281.356 ton dengan total kebutuhan konsumsi penduduk 201.141 ton,” ucapnya, Kamis (29/12).

Baca juga:

Menurut Sanusi, surplus beras tersebut dengan asumsi produksi padi 438.934 ton dari luas panen sampai Oktober 61.900 hektare. Stok beras yang ada mencukupi kebutuhan sampai empat bulan ke depan.

“Dengan begitu (Surplus Beras) Kabupaten Malang tidak perlu ada dropping beras impor, saat produksi naik justru merugikan petani,” terangnya.

Sanusi menjelaskan, kebijakan pemerintah terkait pertanian, utama produksi padi itu idealnya diarahkan pada upaya meningkatkan pembinaan pada petani sejalan dengan penyediaan pupuk bersubsidi yang cukup.

“Jika pembinaan dan pupuk murah yang cukup akan meningkatkan semangat petani dalam mendongkrak produksi dan produktivitas padi,” tegasnya.

Meski begitu, lanjut Sanusi, Pemkab Malang tentu tidak bisa menolak kebijakan pemerintah pusat yang impor beras karena pemerintah tentu mempunyai alasan tersendiri.

Namun, dia meyakinkan, keberadaan beras impor itu tidak diperlukan di Kabupaten Malang sebagai lumbung pangan nasional. Yang diperlukan sekarang, justru Bulog harus menyerap lebih banyak beras dan gabah hasil panen petani ketimbang impor beras.

“Kita surplus beras, produktivitas panen padi sudah 12 ton per hektare. Impor beras itu mematikan kehidupan petani,” tukasnya.(der)