MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dirikan enam dapur umum yang diperuntukkan bagi korban gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi pada Sabtu (10/4) lalu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Malang, H. Nurhasyim mengatakan, enam dapur umum telah dirikan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak gempa.
“Kami telah mengkoordinir dapur umum, yang sudah action ada enam, yakni di Dampit, Tirtoyudo, Turen dan yang dua di Ampelgading,” ucapnya, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (12/4) malam.
Menurut Nurhasyim, satu dapur umum tersebut memiliki kapasitas hingga 850 warga dalam sekali proses masak.
“Satu hari masak tiga kali. Itu kalau hari biasa. Kalau bulan Ramadan mungkin satu hari dua kali masak,” jelasnya.
Sementara untuk bantuan lainnya, lanjut Nurhasyim, dirinya masih belum bisa memastikan berapa kebutuhan dan kapan dianggarkannya, karena, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang hingga saat ini masih melakukan pendataan.
“Kalau bantuan masih belum, karena masih saling koordinasi BPBD. Karena semua satu pintu disana (BPBD, red). Tapi kalau bantuan dari pihak swasta sudah tersalurkan,” tegasnya.
Sebagai informasi berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari BPBD Kabupaten Malang sementara, yang terdampak gempa bermagnitudo 6,1 tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan yang tersebar di 25 dari 33 kecamatan.
Dari 25 kecamatan Kabupaten Malang tersebut yang terdampak, Kecamatan Ampelgading menjadi wilayah terparah terdampak gempa, selanjutnya Kecamatan Dampit.
Untuk kerusakan rumah warga sementara total ada sebanyak 3.748 unit, sedangkan bangunan sekolah ada 170 unit, fasilitas kesehatan (Faskes) ada 9 unit, dan bangunan tempat ibadah 51 unit, serta 15 fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan.(der)