Pemindahan Pasien Isoman di Malang Raya Terus Digenjot Menuju Isoter

083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti saat mengelar conference pers di lapangan Rampal, Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri (Isoman) di wilayah Malang Raya, kini didorong untuk beralih menuju Isolasi Terpusat (Isoter) yang sudah disediakan Pemerintah Daerah (Pemda).

Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti menegaskan proses pemindahan pasien Isoman menuju Isoter ditargetkan rampung dalam dua minggu mendatang.

Dalam proses pemindahan tersebut pihaknya akan melibatkan seluruh jajaran TNI-Polri mulai dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, relawan hingga pasukan dari Kodam V Brawijaya.

“Untuk seluruh pasien yang saat ini menjalani isoman, dua minggu kedepan harus dipindahkan ke isoter,” ujarnya usai memimpin apel pasukan serentak yang diikuti Forkopimda se-Malang Raya dalam rangka pemindahan pasien Isoman menuju Isoter di Lapangan Rampal, Rabu (18/8).

Selain itu, Irwan juga meminta kepada masyarakat untuk turut andil dalam membantu pelaksanaan pemindahan pasien Isoman menuju Isoter.

Irwan juga berharap program ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai sesuai target yang sudah ditentukan.

“Kami mohon masyarakat bisa membantu sebab rekan-rekan di lapangan baik TNI-Polri, relawan, Satgas Covid Hunter dan petugas lainnya sering mengalami kendala,” tuturnya.

Selama proses pemindahan pasien Isoman menuju Isoter ini seringkali terkendala pada sebagian besar masyarakat belum paham dan ragu-ragu untuk menjalankan Isolasi di tempat yang sudah disediakan Pemda yakni Isoter.

“Padahal jika dirawat di isoter, sudah ada sarana dan prasarana lengkap serta diawasi oleh tim medis dan mendapatkan obat-obatan,” ujarnya.

Justru jika isoman, sambungnya, ada kerawanan tinggi untuk menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Jika perawatan tidak terkendali, akan mempersulit penanganan di lapangan.

Meski ditargetkan rampung dalam dua minggu, Irwan menyampaikan bila pemindahan pasien Isoman ini tidak diharuskan untuk semua, namun dikecualikan bagi pasien yang berkebutuhan khusus dan perlu pendampingan dari keluarga bisa menjalani Isolasi mandiri.

“Begitu pun bagi ibu hamil dan lainnya yang perlu penanganan khusus kita berikan keleluasaan untuk Isoman dengan syarat harus dipantau khusus oleh tim kesehatan atau Puskesmas,” imbuhnya.

Selain pemindahan pasien Isoman, upaya tracing dan testing di wilayah Malang Raya terus digencarkan, terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan.

“Kegiatan tracing dan testing di masing-masing wilayah sudah meningkat cukup bagus. Sudah mencapai 1 banding 7. Ini menjadi semangat kita untuk terus giat ke depan,” ucap dia.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menambahkan untuk Kota Malang sendiri hingga saat ini, sudah memindahkan sekitar 200 pasien Isoman menuju Isoter dan sebagian ke RS Lapangan.

“Yang 130-an pindah di Isoter dan yang selebihnya ke RS Lapangan Idjen Boulevard. Karena RS Lapangan sendiri saat ini okupansinya sudah mulai rendah,” tandasnya.(end)