MALANGVOICE – Kata siapa menjadi Kakang dan Nimas (Kangni) Kota Batu butuh modal tampang rupawan. Meskipun hidung pesek sekalipun, bisa ikut serta ajang pemilihan dua tahunan tersebut.
Hal ini terungkap dalam agenda Sharing Session yang digelar Kangni 2016 bertempat di Balai Kota Among Tani, Sabtu (17/2).
Agenda ini mengundang peserta dari pelajar Kota Batu tingkat SMA/MA/SMK hingga universtas. Momen ini menghadirkan pembicara dari Kangni Kota Batu tahun-tahun sebelumnya yang telah mengukir berbagai prestasi. Antaralain, Benny Monacho penyandang Top 5 Hilo Green Leader, Rachma Sahabilla Putri Indonesia Persahabatan Jatim, dan Savira Trisna Duta Budaya dan Museum.
”Fisik bukan jadi pilihan pertama dalam ajang Kangni. Ada yang tanya saya katanya minder (tidak percaya diri) karena hidung pesek,” kata Jeremy Nata, Ketua Pelaksana Sharing Session sekaligus Kakang Kota Batu 2016.
Merespon masih belum banyak yang memahami konsep Kangni, maka digelar Sharing Session ini untuk pertama kalinya. Bahkan beberapa waktu lalu juga dilakukan road show ke sekolah-sekolah se-Kota Batu.
“Justru yang penting ada kemampuan da karya. Contohnya Kak Benny ini (Kamas Kota Batu 2014) yang menciptakan minuman prebiotic dari singkong,” tutup Jeremy.
Savira Trisna menambahkan, penting pula setiap peserta Kangni untuk menguatkan biat dari lubuk hati. Dia juga menyarankan untuk memperbanyak membaca buku agar ketika ditanya juri bisa menjawab dengan baik.
“Tapi, tidak perlu sampai hafalan juga,” jelas pemilik nama lengkap Savira Trisna Fitriani Nimas ini.
Perlu diketahui, rencananya pemilihan Kangni Kota Batu 2018 digelar Mei mendatang. Peserta dibatasai usia mulai 16 tahun – 24 tahun. Ajang dua tahunan ini telah dimulai sejak 2002 silam.(Der/Aka)