Pemilihan Presma Unikama Berujung Bentrok Antar Mahasiswa

Suasana di Kampus Unikama, Malang. (Toski D)
Suasana di Kampus Unikama, Malang. (Toski D)

MALANGVOICE – Bentrokan mahasiswa terjadi di kampus Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Penyebab tawuran ini diduga akibat pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma), Sabtu (11/1)

“Tawuran ini karena pendukung calon yang kalah tidak mau menerima hasil pemilihan Presma yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kampus,” ungkap salah satu mahasiswa dari fakultas PGSD Unikama, Radi.

Menurut Radi, sebenarnya, pemilihan Presma yang di gelar pada Kamis (9/1) kemarin, dimenangkan calon no urut 1 dengan jumlah perolehan suara 678, calon nomor 2 pasangan Robby dan gofur memperoleh suara 535, sedangkan nomor urut 3 pasangan Kenny dan Revi mendapat suara 617.

“Dari jumlah tersebut sebenarnya nomor urut 1 menang telak. Mengapa calon yang kalah dalam hal ini pendukung nomor urut 3 kok tidak terima,” tegasnya.

Akibatnya, lanjut Radi, timbul kerusuhan dan tawuran antar pendukung. Apalagi, pendukung nomor urut 3 telah melakukan pemukulan ada dua mahasiswa yang merupakan pendukung presma terpilih yakni nomor urut 1.

“Kami sama pendukung dan calon nomor urut dua tidak ada masalah. Tapi pendukung nomor urut 3 ini yang telah melakukan pemukulan pada dua orang teman kami,” jelasnya.

Sebenarnya, tambah Radi, kejadian ini tidak akan terjadi jika pihak kampus tidak mengulur-ulur waktu penetapan calon terpilih tersebut. Diduga, pihak kampus melakukan intervensi terhadap KPU Kampus.

“Pihak kampus diduga telah mengulur-ulur penetapan calon terpilih tersebut. Ada apa dengan pihak yayasan? Kok seolah-olah mendukung nomor urut 3,” keluhnya.

Sementara itu, Camat Sukun Widi Eka Wirawan mengatakan, pihaknya mengimbau kepada mahasiswa, agar tidak terprovokasi dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kampus merupakan sarana pendidikan, mohon di jaga, jangan terprovokasi. Dikhawatirkan dapat berdampak pada masyarakat, karena berdekatan dengan permukiman warga. Jangan sampai ada persebsi yang berbeda dari warga,” pungkasnya. (Der/ulm)