Pemadaman Api di Sumatera Gunakan Gambut Diguyur Air

Siti Nurbaya Bakar (fathul)

MALANGVOICE – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, menegaskan, satu-satunya cara mengatasi kebakaran lahan gambut di Sumatera Selatan adalah dengan menggali gambut, lalu diisi air.

Saat ini bersama berbagai instansi pemerintah dan independen, pihaknya merencanakan mengguyur lahan gambut terus menerus hingga padam. Karena karakteristik kebakaran lahan gambut, di atas kering namun di dalam masih membara.

“Jadi lahan gambut itu atasnya sudah padam, tapi di kedalaman 2 meter hingga hingga 8 meter di rongga-rongganya masih ada bara api. Nah ini harus dibuka, kalau tidak akan terus terbakar sampai habis,” ungkap Menteri LH dan Kehutanan di Batu, hari ini.

Saat di Sumatera Selatan Menteri mengaku hanya melihat asap dan api berwarna kuning kemerahan di atas pesawat. Sebanyak 550 ribu hektar lahan gambut masih terbakar dan lebih besar dari kebakaran di Kalteng.

Selain di Sumsel, menteri juga memberi perhatian kebakaran lahan gambut dan hutan juga terjadi di Provinsi Jambi, Provinsi Riau, dan Kalimantan Tengah. “Bagi pemerintah, tidak ada pilihan lain kecuali mematikannya,” tegas Nurbaya.

Sebelum mendapatkan bantuan asing, Indonesia sudah mengerahkan 26 pesawat yang memiliki kapasitas 3000 liter air sekali angkat. Lalu mendapatkan bantuan pesawat dari Malaysia dan Singapura berkapasitas 6000 liter air.

“Selasa depan kami akan ke lapangan dan berprinsip mematikannya dengan melakukan pengguyuran tanpa henti dengan 5 airtractor berkapasitas 5000 liter air, ditambah pesawat Rusia berkapasitas 12.000 liter air,” paparnya.

Disinggung mengenai targer menyelesaikan persoalan kebakaran ini, Nurbaya tidak menjawabnya. Persoalan teknis seperti itu harus berkomunikasi dulu dengan penanggung jawab lapangan.-