MALANGVOICE – Memang tak semua anggota Satpol PP akan dibekali senjata api, hanya beberapa pucuk pimpinan saja, masing-masing Kepala dan Sekertaris Satpop PP, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Komandan Peleton, dan Komandan Regu.
Meski begitu, menurut Muhammad Shohib SPsi MSi, dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tes psikologi harus tetap dilakukan, karena ada beberapa kriteria psikologis yang harus dipenuhi, sebelum diperbolehkan memegang senjata api.
“Kriterianya, seseorang itu harus memiliki kontrol diri yang tinggi, analisa situasi yang bagus, tahan terhadap tekanan (stres), manajemen konflik yang bagus, pengambilan keputusan yang baik, dan mampu berkomunikasi secara efektif,” paparnya, saat dihubungi MVoice, beberapa menit lalu.
Ia menandaskan, penggunaan senjata merupakan alternatif terakhir manakala berbagai upaya persuasif tidak dapat menyelesaikan masalah, dan dalam kondisi darurat yang telah diatur sebagaimana UU.