Pedagang Hewan Kurban di Batu Mengelus Dada, Dua Kali Gagal Panen

Pedagang hewan kurban, Kabul mengaku dagangannya sepi peminat. Hal itu imbas merebaknya PMK. Lesunya pembeli juga terjadi pada 2021 lalu karena imbas pandemi. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Pedagang musiman hewan kurban harus mengelus pada tahun ini. Penjualannya merosot drastis lantaran merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Seperti yang dialami Kabul pedagang hewan kurban di Jalan Sultan Agung, Kota Batu. Ia mengatakan, kambing yang dijualnya hanya laku 50 ekor saja selama Iduladha tahun ini.

“Sehari kadang laku 3 ekor saja. Kalau sebelumnya bisa sampai 10 ekor kambing,” tutur warga Kelurahan Temas, Kota Batu itu.

Lesunya minat pembeli, menurut Kabul, tak lepas dari imbas merebaknya PMK. Selain itu banyak masjid-masjid di Kota Batu yang meniadakan penyelenggaraan pemotongan hewan kurban.

Ia menuturkan, minat pembeli hewan kurban dirasakan menurun sejak 2021 lalu karena pandemi Covid-19. Kemudian kembali terulang pada tahun 2022 ini imbas PMK. Jika dibandingkan, tahun-tahun sebelumnya, Kabul bisa menjual 100-200 ekor setiap momen Idul Adha.

“Kalau dulu orangnya yang kena penyakit, sekarang hewannya. Beda kayak sebelumnya, biasanya permintaan mulai meningkat sejak lima hari sebelum Idul Adha. Kalau sekarang sepi,” tutur Kabul.(der)