MALANGVOICE – Dalam usulan Ranperda tentang PDAM, ada pengajuan penyertaan modal di dalamnya. Total dana segar yang dibutuhkan nominalnya Rp 48 miliar.
Lalu untuk apa saja anggaran sebesar itu? PDAM Kota Batu mengungkapkan alasannya bahwa pelayanan air bersih di Kota Batu masih jauh dari sempurna. Untuk memajukan dan optimalisasi layanan maka butuh dana tidak sedikit.
“Rp 48 miliar itu gambaran, karena nantinya bisa jadi terkoreksi.
Angka itu, juga agar kami tidak sering buat perda (penyertaan modal) lagi, dan untuk mengerjakan apa yang sudah kami rencanakan,” kata Direktur PDAM Kota Batu Edi Sunaedi kepada MVoice.
Namun, lanjut dia, tidak serta merta akan turun. Sebab, masih selain uji publik, ada uji kelayanan, dan kajian dari pensihat investasi. Dalam angka kasar, dibutuhkan sekitar Rp 48 miliar untuk peningkatan layanan, penambahan
jaringan, dan inovasi lainnya.
“Kami dari PDAM punya inisiasi, karena kita punya air yang cukup melimpah ruah,” sambung pria akrab disapa Sokeh ini.
Dari 111 sumber mata air, masih kata Sokeh, baru 6 yang digunakan. PDAM Kota Batu pun baru bisa melayani 30 persen dari penduduk.
“Memang untuk mencapai 50 persen itu tidak mungkin, karena ada hipam yang sekarang ini melayani 47 persen,” kata dia.
Dengan adanya penyertaan modal diharapkan layanan dan penambahan jaringan bisa bertumbuh. Tercatat saat ini, PDAM Kota Batu baru bisa melayani sekitar 13.500 pelanggan.
“Kami target paling banyak dalam lima tahun itu ada penambahan 7000an pengguna, jadi ada 21.000an pelanggan nanti totalnya,” tutupnya.(Der/Ery)