Pasangan GURU dan KD Jalani Tes Pemeriksaan Kesehatan pada Hari Ketiga

Bacakada Batu, Kris Dayanti menjalani tes pemeriksaan kesehatan pada hari ketiga di RSUD Karsa Husada Batu (Sabtu, 31/8). (MVoice/istimewa).

MALANGVOICE– Tiga pasangan bakal calon kepala daerah (bacakada) Kota Batu mendaftar ke KPU Batu pada 28 Agustus lalu.

Dari pasangan Firhando Gumelar-H. Rudi (GURU) yang diusung Golkar, Demokrat, PAN dan PKS. Kemudian pasangan Nurochman (Cak Nur)-Heli Suyanto (Mas Heli) yang diusung PKB dan Gerindra dengan menamakan Koalisi Wong Mbatu. Ini sebagai penegas identitas jika keduanya merupakan asli warga Kota Batu.

Serta pasangan Kris Dayanti (KD) yang maju bertarung di Pilkada Batu menggandeng Kresna Dewanata Prosakh, putra mantan Bupati Malang, Rendra Kresna. Pasangan KD- Dewa (KriDA) diusung PDIP dan Nasdem. Serta didukung 9 partai politik (parpol) non-parlemen peserta Pileg 2024. Yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Perindo, Hanura, Ummat, Gelora, PPP, PKN, Partai Garuda, juga Partai Buruh.

Tahapan selanjutnya ketiga pasangan kandidat tersebut melakukan tes pemeriksaan. RSUD Karsa Husada Batu ditunjuk sebagai fasilitas layanan yang melakukan tes kesehatan. Pasangan Cak Nur-Mas Heli menjadi pasangan yang pertama kali melakukan tes kesehatan pada 29 Agustus lalu.

Baca juga:
Program ‘KERUPUK’, Warga RW 04 Purwodadi Malang Sulap Limbah Diapers Jadi Produk Bernilai

Wisuda Tahap I 2024, Mahasiswa dan Lulusan Polinema Disiapkan Hadapi Era Society 5.0

Ibu-ibu Borong Sembako di Pasar Murah Relawan SAM

Pendaftaran Ditutup, Pilkada Kota Malang 2024 Muncul Tiga Bapaslon

Heri Cahyono – Ganis Rumpoko Diusung PDIP dan Koalisi Rakyat Daftar Pilkada Kota Malang

Selanjutnya pada hari ketiga (31/8), tes kesehatan diikuti pasangan Firhando Gumelar-H. Rudi yang tiba sekitar pukul 07.00 WIB. Disusul kemudian oleh KD yang tiba sekitar pukul 09.00. Ia mengajukan ulang jadwal tes kesehatan dari agenda sebelumnya pada Jum’at kemarin (30/8) ditunda lantaran kondisi fisiknya drop. Prosedur tes kesehatan ini menjadi salah satu tahapan persyaratan menjadi peserta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu 2024.

Bacakada Batu, Firhando Gumelar, atau akrab disapa Mas Gum menuturkan, dia dan wakilnya, H. Rudi menjalani tes pemeriksaan lengkap selama 5 jam. Dirinya mengatakan tidak ditemukan penyakit yang berarti saat pemeriksaan fisik. Menurut dia, pemeriksaan berjalan lancar lancar dan memberikan kesan baik dalam hal kesiapan untuk menghadapi kontestasi. Ia merasa, pelayanan yang diberikan pihak RS Karsa Husada sudah sangat baik.

“Tes kesehatan kami dilakukan hari ketiga, tahap satu hari ini untuk fisik dan tes kesehatan jiwa besok pada pukul 7 pagi. Alhamdulillah, Paslon Firhando Gumelar H.Rudi atau GURU tidak ada penyakit apapun insyaallah sehat, siap untu Pilkada 2024,” tegas Mas Gum.

Baca juga:
Heri Cahyono – Ganis Rumpoko Diusung PDIP dan Koalisi Rakyat Daftar Pilkada Kota Malang

Tiga Partai Batal Usung Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin

Gagal di Jalur Independen, Sam HC Terima Rekom PDIP Gandeng Ganis

Gerakan Mengawal Wong Tulus, Manifestasi Dukungan Masyarakat Kota Batu Menangkan Cak Nur-Mas Heli

Gerakan Mengawal Wong Tulus, Manifestasi Dukungan Masyarakat Kota Batu Menangkan Cak Nur-Mas Heli

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan kesehatannya di rumah sakit pemerintah seperti RS Karsa Husada. Ia menyebut proses tes dilakukan secara detail luar dan dalam dari darah, gigi, hingga kesehatan mata.

“Fasilitas bagus dan kami dilayani dengan baik maka masyarakat bisa percaya dengan Karsa Husada untuk kesehatannya. Tadi detail dari mata sampai semua bagian lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, KD yang berduet dengan Dewa di Pilkada Batu menjalani pemeriksaan kesehatan selama enam jam. Ia mengikuti serangkaian tes kesehatan seorang diri, tanpa didampingi tandemnya yang lebih dulu mengikuti tes kesehatan pada Jum’at kemarin (30/8).

KD mengungkapkan apresiasinya atas pemeriksaan yang dilakukan dengan baik oleh tim dokter. Ia menyebut, tim dokter sangat profesional, performa yang optimal.

“Alhamdulillah memang cukup panjang, karena butuh optimal sekali kita melakukannya, bahkan sangat detail. Lalu karena saya satu-satunya calon perempuan, jadi mungkin harus bertambah detail lagi, ada beberapa pemeriksaan, perut, papsmir, USG, untuk dada dan perut, sampai di MRI,” ungkap KD.

Ia mengakui kemarin saat dijadwalkan pertama kali, ia belum bisa memenuhi undangan tes karena kondisi fisik menurun. Utamanya karena gejala batuk kering yang dikhawatirkan mengganggu beberapa tahap pemeriksaan.

“Jadi, kemarin itu sempat batuk kering yang pastinya akan mengganggu, karena saya tahu di MRI itu nggak boleh ada gerakan, dan alhamdulillah terima kasih banyak masih bisa ditunda. Dan tadi tidak mengganggu proses pemeriksaan,” lanjut dia.

Kondisi drop, kata KD, juga lantaran agenda padatnya mulai dari konvoi pasca pendaftaran, hingga agenda penampilan menyanyi di Jakarta tanggal 29 Agustus. “Mungkin sedikit dipaksakan sehingga suaranya sedikit parau, dan terjadi batuk,” imbuh KD.

Kepala bidang pelayanan medis RS Karsa Husada Kota Batu dr Ferdinandus Stevanus Kakiay mengatakan, ada beberapa item yang dilakukan pemeriksaan kesehatan fisik, mulai dari mata, darah, mulut, saraf, organ dalam, tes MRI, hingga tes anti narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Pemeriksaannya kesehatan itu melibatkan sejumlah dokter spesialis dari rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

“Khusus untuk yang jantung itu mulai treadmill, elektrokardiografi, hingga ekokardiografi. Untuk yang hari ini pemeriksaan kesehatan Mas Gum, Pak Rudi, dan Bu Krisdayanti ini. Sementara untuk Mas Dewa tadi pemeriksaan kejiwaan, karena kemarin sudah pemeriksaan fisik. Besok akan tes kejiwaan jam 7 pagi,” bebernya.

Pemeriksaan khusus perempuan juga mempengaruhi tes kesehatan Krisdayanti berlangsung sedikit lebih lama. Yakni mulai dari pemeriksaan khusus USG, pemeriksaan genokologi, dan papsmir itu unguk mendeteksi dini kanker mulut rahim.

“Itu standar dari KPU dan kami menjalankan,” ucap dia.

Ferdinand menjelaskan, pasca pemeriksaan kesehatan itu pihaknya akan rapat pleno dengan para dokter spesialis, kemudian hasilnya diserahkan ke KPU Kota Batu. KPU sepenuhnya yang mengambil keputusan lolos atau tidak lolos dari tes kesehatan itu.

“Hasil kita serahkan ke KPU, untuk penyakit selama tidak yang serius ya kita berikan catatan-catatan, itu kalau ada catatan khususnya,” tandasnya.(der)