MALANGVOICE – Jarak sekolah yang jauh dari jalan raya, membuat sebagian siswa SMPN 15 Malang terpaksa berjalan kaki sejauh 2 kilometer setiap hari. Di sekitar Jalan Simpang Candi, sudah menjadi pemandangan umum bila ada siswa siswi jalan kaki berkerumun di pinggir jalan di pagi dan siang hari.
Siang ini, MVoice menemui Halizah dan Anisa, dua siswi kelas 8 SMPN 15 Malang, saat jam pulang sekolah.
Halizah mengaku berjalan kaki setiap hari saat pergi dan pulang sekolah, tapi sekitar 1 km saja, karena ia selalu dijemput ayahnya di depan gang.
“Tidak capek, soalnya sudah biasa. Ayah jemput depan gang,” katanya kepada MVoice, sembari menyeruput es teh dalam kantong plastik.
Berbeda dengan Anisa, siswi kelas 8. Dia malah harus berjalan 2-3 km, karena ia baru bisa menemukan angkot kalau sudah di dekat Dieng Plaza.
“Ya capek mbak, tapi ya ditahan aja. Gimana lagi, orangtua kan kerja, saya gak ada yang jemput,” kata siswi yang tinggal di Sukun ini kepada MVoice.
Ditanya soal sepeda, Anisa dan Halizah mengaku tidak punya. Mengendarai motor pun tidak mungkin, karena itu jelas pelanggaran sekolah.
“Mending jalan kaki aja. Tapi kalau bulan puasa pasti capek dan haus. Ya kalau gak puasa kayak sekarang bisa sambil minum es teh,” kata Halizah sembari mengusap keringat di dahinya dengan jilbabnya.
Meski demikian, mereka berdua pun mengaku jarang sekali terlambat karena takut nanti mendapat hukuman di sekolah.
“Kalau terlambat sih jarang. Cuma dulu awal-awal sekolah sering telat. Sekarang berangkat lebih pagi,” kata Halizah.