MALANGVOICE – Sekelompok peneliti dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) yang berkantor di Bandung dan Yogyakarta, melakukan penelitian di sumber air panas yang ada di bawah Candi Songgoriti, sore ini.
Salah satu peneliti, Suryatmaji, mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan sumber air panas secara berkala, paling tidak tiga bulan sekali. Ia bertugas di seluruh Indonesia bersama tim yang sudah terlatih.
“Kami meneliti aktivitas Gunung Arjuno dan Welirang, menyesuaikan dan membandingkan air panas yang ada di pegunungan dengan di sini,” ungkap Suryatmaji kepada MVoice, beberapa menit lalu.
Dengan membandingkan data antar sumber air panas itu, nanti akan diketahui kondisi meningkat atau tidaknya aktivitas satu gunung api. “Jadi disamakan, apa ada yang berubah atau sama,” imbuhnya.
Pengamat Pos Gunung Arjuno Welirang, Supartono (45) yang memiliki wilayah hingga di Songgoriti ini, menambahkan, pihaknya yang bertanggung jawab dan punya wilayah penelitian di sekitar Arjuno dan Welirang.
“Setelah peneliti mengambil sampel dan data, nanti ditanya dianalisis dulu. Agak lama hingga didapat suatu kesimpulan peningkatan aktivitas gunung api, karena suhu di air panas sendiri berubah-ubah,” tugas Supartono.
Ia sendiri sehari-hari berkantor di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Ada beberapa wilayah yang biasa menjadi perbandingan penelitian di wilayahnya, yaitu Songgoriti, Cangar, dan Pacitan.
“Pengamatan ini disebut biokimia, tim yang datang ke sini berganti-ganti, kalau Pak Suryatmaji sudah empat kali sejak tahun 2012,” tandasnya.