Panjatkan Doa di Tengah Guyuran Hujan, Sutiaji: Tunjukkan Semangat Tak Pernah Padam

Nyalakan lilin di depan Balai Kota Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Di tengah guyuran hujan, Alun-Alun Tugu Balai Kota Malang kembali dipadati ratusan orang yang berkumpul memanjatkan doa dalam Aksi Solidaritas; Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji tampak khusyuk mengikuti jalannya doa bersama pada Kamis malam (6/10). Doa bersama ini digelar sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas Aremania.

“Rasa duka mendalam untuk saudara-saudara kita yang saat ini lagi berduka. Yang pada 1 Oktober dipanggil Yang Maha Kuasa dalam hitungan menit. 130 nyawa itu tidak sedikit untuk sebuah bola, yang mana ini tidak ada kerusuhan. Tidak geger antar supporter. Yang perlu kami sampaikan ini adalah sebuah musibah,” ujar Sutiaji.

Doa bersama Tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Malang. (istimewa)

Sutiaji menyebut insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan supporter Arema telah melukai hati Aremania dan citra Kota Malang sebagai kota toleran.

Ditambahkan olehnya, bahwa sepak bola sudah menjadi sebuah entitas yang ada di Kota Malang dan diminati masyarakatnya. Ia juga menegaskan bahwa Kota Malang dan seluruh Aremania menjunjung tinggi semangat cinta damai.

“Saya tidak ikhlas manakala Malang diciderai, seakan-akan Malang membuat kekacauan, membawa citra menjadi tempat kerusuhan sepak bola. Karena gelora kedamaian bola sudah disuarakan dari Malang. Kita tahu semua, bahwa sahabat-sahabat kita, Aremania semua cinta kedamaian,” ucapnya.

Usai doa bersama, segenap masyarakat dan Aremania yang hadir pada aksi solidaritas tersebut berkumpul menyalakan lilin dan meletakkannya di halaman Balai Kota Malang sebagai ungkapan duka cita mendalam atas Tragedi Kanjuruhan.

“Di Balai Kota, dengan membawa lilin ini kita tunjukkan semangat kita tidak pernah lepas. Semangat kita akan terus mengelora. Gelora sportivitas dan gelora kedamaian. Lilin ini menjadi ibarat doa. Untuk itu mari kita doakan mudah-mudahan saudara kita diberi kekuatan. Yang telah wafat, semoga lilin ini ibarat menjadi penerang mereka di alam barzah,” ucap Walikota Sutiaji.

Selain Sutiaji, tampak hadir pula Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, jajaran Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkot Malang, Pemain serta Manajemen Arema FC.

Sementara itu Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, menyampaikan duka mendalam dan permintaan maafnyaa atas Tragedi Kanjuruhan.

“Kami semua berduka, Indonesia berduka, Malang berduka, Arema berduka, semua berduka di sini. Semua terluka. Tragedi ini luar biasa, membuat kami terpukul, kami manajemen Arema mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, kepada keluarga korban, kepada masyarakat Indonesia atas kejadian pada 1 Oktober kemarin, semoga ini menjadi insiden terakhir,” ujar Gilang.

Ia juga menyebut insiden ini menjadi pelajaran berharga agar ke depan tidak lagi terulang.

“Tidak ada lagi nyawa manusia yang hilang di lapangan sepak bola, nyawa satu manusia itu lebih berharga dari apapun. Semoga ini menjadikan pukulan telak bagi kita semua, introspeksi untuk kita bisa lebih baik lagi dan tentunya tidak ada lagi kejadian seperti ini ” ujarnya.(der)