Panglima TNI Pimpin Alih Kodal PPRC TNI di Lanud Abd Saleh

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M saat memberikan sambutan. (MVoice/Toski D).

MALANGVOICE – Komando dan Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang semula ada di Divisi Infanteri 1/Kostrad kini beralih ke Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Upacara Alih Kodal PPRC TNI yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. ini digelar di Taxy Way Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Senin (6/2).

Dalam upacara tersebut tersebut, Panglima Yudo Margono melakukan inspeksi pasukan Alih Kodal PPRC TNI ditandai dengan penyerahan Bendera PPRC TNI.

Penyerahan Bendera PPRC TNI tersebut dari Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayor Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Syafrial, PSC., M.Tr.(Han).

Baca juga:
PT MPP Sepakat Akhiri Kerja Sama dengan Pemkot Malang

Target Raih Medali di Porprov Jatim, FORKI Kota Malang Mulai Seleksi Atlet

Moreno Siap Maju Calon Wali Kota Malang, Tunggu Rekom Pimpinan

Upacara tersebut diikuti oleh ribuan prajurit TNI dari tiga matra, yakni Satuan Tugas Laut (Satgasla), Satuan Tugas Udara (Satgasud), dan beberapa unsur pendukung lainnya seperti bantuan tempur dan bantuan administrasi

Selain itu, sejumlah alutsista (alat utama sistem pertahanan) yang dimiliki tiga matra turut dikerahkan, untuk dipamerkan ke Panglima Yudo Margono.

Dalam amanatnya, Panglima Yudo Margono, menyampaikan bahwa tuntutan dan tantangan tugas TNI mendatang tidak semakin ringan. Dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat menghadirkan ancaman nyata yang bersifat asimetris, proxy dan hibrida. Juga sedemikian sulit diprediksi yang dapat mengancam stabilitas keamanan dan integritas NKRI.

“PPRC ini merupakan aksi yang cepat. Dikasih waktu selama 7 hari ya, PPRC ini bertugas untuk melaksanakan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman nyata yang terjadi, dalam rangka menangkal, menindak awal dan menghancurkan kekuatan musuh yang mengancam NKRI,” ucapnya.

Menurut Yudo, TNI selaku alat negara dan komponen utama pertahanan negara, serta sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa dituntut mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman kontemporer yang semakin mengemuka dan mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.

“Jadi sebelum diturunkan untuk operasi yang lebih besar tentunya PPRC yang diisi dengan pasukan terlatih telah disiapkan selama 24 jam, dan bisa mengatasi permasalahan selain perang. Nantinya mereka akan bertugas dan operasional sampai 2025,” tegasnya.(end)