Panas, Pertandingan Gulat Berkali-kali Ditunda

Pelaksanaan cabor gulat di GOR Saparua berlangsung panas. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Pertandingan gulat pada ajang PON XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) berlangsung panas. Sejak dimulai beberapa hari lalu di GOR Saparua, Kota Bandung, tensi tinggi sudah tersaji.

Hari ini (26/9), pertandingan di beberapa nomor bahkan ditunda. Sebabnya, beberapa kontingen memprotes keputusan wasit yang dinilai memihak tuan rumah, Jabar.

gulat2

Jatim sendiri masih menyisakan delapan atlet yang turun di delapan kelas. Lima atlet bermain di gaya grego yakni Sugiono, Hasan Sidik, Andrik Kurniawan, Agus Fajar, dan Lulut Gilang.

Sisanya, bermain di gaya bebas, yakni Arif Suro, Bayu Bily, dan Anisa. Sampai saat ini, baik gaya bebas maupun grego masih memasuki babak penyisihan, dan belum rampung penilaian di babak awal ini lantaran kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) menolak hasil penjurian.

Atmosfer tegang tak hanya terjadi di arena, yang membuat pihak keamanan sempat turun tangan. Lebih dari itu, official dan suporter tiap kontingen juga turut menambah tinggi tensi di medan laga.

Penundaan laga pun terjadi dan belum jelas kapan dilanjutkan. Official kontingen Jatim, Wahyudi, mengakui, persaingan yang terjadi memang cukup ketat.

“PON tahun ini kekuatan merata, jadi sangat ketat. Pengaruh tuan rumah juga cukup besar, tapi Jatim masih memiliki peluang di gaya grego dan bebas,” tegasnya.